Kabul (30) dari Bantul (DIY) paling tersinggung jika disebut lelaki hidung belang kok lemah syahwat. Padahal iya! Saking jengkelnya, Tarmi (29) WTS yang ngomel-ngomel sehabis dikencani itu langsung disayat kater di berbagai tempat. Korban berteriak dan Kabul yang lari bugil itu ditangkap Satpam hotel.
Jika bakatnya memang jadi pria hidung belang, meski di rumah sudah ada istri, masih juga berburu the butterfly of night (kupu-kupu malam). Padahal “jajan” di luar belum tentu higenis sebagaimana istri sendiri. Salah-salah penyakit kotor itu malah kebawa ke rumah dan menular pada istri. Kasihan kan, suami yang banyak ulah istri yang kena tulah.
Kabul waga Bangujiwo Kecamatan Kasihan, kasihan banget peruntungannya. Kerja hanya di toko, tapi hobinya jajan WTS. Padahal gajinya tidak besar, tapi berani booking WTS Rp350.000,- di luar sewa kamar hotel. Lalu istri di rumah kebagian apanya. Lalu bagaimana pula dia beralasan, kenapa uang gajinya di toko tak pernah utuh. Jelas tak mungkin Kabul mengaku habis untuk jajan WTS.
Debutnya sebagai lelaki hidung belang selama ini tak diketahui istri. Istri juga tak pernah curiga karena “jatah” untuknya rutin selalu diberikan. Tapi jika ada uang lebih, diam-diam Kabul menyempatkan diri ke kota untuk jajan WTS langganannya, si Tarmi. Sebetulnya banyak juga tokoh alternatip, tapi Kabul kadung demen pada pelayanan WTS satu ini. Maklum, ibarat mobil remnya pakem banget, sehingga bikin Kabul ketagihan.
Seperti yang terjadi belum lama ini. Menjelang Ramadan orang pada mandi di Umbul Pengging (Solo), dia malah pilih mandi bersama Tarmi di hotel bilangan Gondomanan, Yogyakarta. Tarif kencannya Rp350.000 tanpa PPN 10 persen, di luar tarif hotelnya.
Sayangnya, ibarat iklan di TV durasi kencan Kabul-Tarmi cepet banget. Mau nambah duit di kantong tinggal Rp50.000. Karenanya dia memberanikan diri dapat layanan gratis, katakanlah bonus untuk pelanggan. Ternyata Tarmi tidak mau jika pelayanan bebas dari bea. “Nggak mau ah kalau gratisan, wong kamu letoy (lemah) kayak gitu.” Kata Tarmi malah mengolok-olok pelanggannya.
Wah, Kabul terhina banget disebut lemah syahwat, padahal menurut perasaaannya masih rosa-rosa kayak Mbah Marijan. Jengkel banget dia, mau nambah gratisan saja kok nggak boleh, kan pelanggan. Saking kalapnya, kater dalam kantong diambil dan disayatkan ke leher, perut dan tangan. Tentu saja Tarmi mengaduh kesakitan.
Kabul mencoba kabur dalam kondisi setengah telanjang. Satpam hotel segera menangkapnya, karena terlihat Tarmi mengejar dengan tubuh berdarah-darah. Tarmi dilarikan ke RS dan Kabul diserahkan ke Polsek Gondomanan. Dalam pemeriksaan Kabul mengaku tersinggung disebut lemah syahwat.
Kalau lemah ekonomi sudah pastilah, jajan WTS kok maunya gratis. (gts)