JAKARTA, POSKOTA.CO.ID
Pelaku percobaan perampokan Bank BJB berinisial,BS, pernah curhat di media sosial. Dia mengaku pernah berjalan kaki menelusuri jalan Thamrin Jakarta, untuk mencari pekerjaan.
Peristiwa yang nggak pernah terlupakan itu terjadi selepas dia selesai kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang. Sebelum menggeluti profesi sebagai tenaga di HRD, dia sempat bekerja di sebuah kantor advokat.
Keluar dari kantor advokat, dia berpindah-pindah tempat pekerjaan. Dia termasuk orang yang tidak betahan, karena dari satu kantor ke kantor lain hanya bertahan antara 2 sampai 4 bulan.
Seorang kerabatnya mengatakan, masa kerja terlama dialami BS di sebuah perusahaan telekomunikasi selama 7 tahun dan terakhir di Bank swasta ternama selama 4 tahun sampai akhirnya terjadi aksi perampokan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari informasi yang diperoleh Poskota, BS adalah alumnus sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang. Di perguruan tinggi tersebut, BS pernah menjadi Ketua BEM Fakultas Hukum (FH).
Seorang temannya mengatakan bahwa BS aktif di kampus. "Saya kaget mendengar dia terlibat perampokan," katanya.
Menurut rekan se kampusnya dulu, BS merupakan mahasiswa yang senang menulis. Maka dari itu, dia aktif juga di koran kampus di bagian redaksi.
Berdasarkan penelusuran di media sosialnya, BS pernah sekolah di sebuah SMA Negeri di Cirebon.
Dalam keterangan persnya baru-baru ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto di Polres Jakarta Selatan, mengatakan, pelaku, nekat karena status ekonomi. Pelaku diketahui memiliki ikatan utang dan akan jatuh tempo.
"Karena terlilit utang yang akan jatuh tempo dan terus dikejar oleh yang meminjamkan uang, sehingga timbul pikiran untuk melakukan kejahatan," lanjut Budhi.
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan korban untuk melakukan aksi perampokan, diantaranya alat kejut, satu buah pisau lipat, sejumlah petasan asap atau bom asap, dan sejumlah tali tis. (cr2)