ADVERTISEMENT

Rakyat Makin Berat, Direktur Global Economi Dukung Naikan Harga Pertamax

Jumat, 8 April 2022 11:14 WIB

Share
Ilustrasi migas. (dok. migas.esdm.go.id)
Ilustrasi migas. (dok. migas.esdm.go.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tak dapat dipungkiri, kondisi perang antara Rusia dan Ukraina berimbas pada terganggunya kebutuhan energi secara global. Hal ini menyebabkan harga minyak dunia melambung tinggi.

Di Indonesia sendiri, Pertamina terpaksa menaikkan harga Pertamax menjadi Rp 12.500, dari sebelumnya Rp 9.000 perliter. Namun harga ini masih jauh lebih rendah dibanding harga keekonomiannya yang mencapai di atas Rp 16 ribu perliter.

Direktur Global Economi Politic Institute, Ronald Loblobly mengatakan, saat ini Rusia juga mengalami kesulitan dalam menyalurkan minyak dan gas (Migas) yang mereka punya. Pasalnya, sejumlah negara berkomitmen untuk tidak membeli migas dari Rusia selama negara itu masih menginvasi Ukraina.

"Kenaikan harga dunia jadi tak bisa dihindari. Kondisi di luar ini juga pada akhirnya mempengaruhi kondisi di Indonesia," ujar Ronald dalam diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center (JJC) dengan tema "Krisis Rusia-Ukraina, Mahalnya Minyak Dunia", Kamis (7/4/22).

Dalam diskusi yang digelar secara daring ini turut hadir Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Pakar Energi ITB, Elan Biantoro, Pakar Ekonomi dan Energi UGM, Fahmy Radhi.

Meski bukan kebijakan populis, namun menurut Ronald, keputusan kenaikan harga Pertamax harus diambil. Saat ini yang perlu dilakukan yakni mengedukasi masyarakat tentang kelebihan produk Pertamax.

"Di sini kesadaran masyarakat menengah ke atas yang harus lebih teredukasi. Jangan mereka malah turun kelas dari menggunakan Pertamax jadi Pertalite," katanya.

 

Viral! Curanmor Bersenpi Mainan di Bogor Digagalkan Warga

Sebagai negara yang memiliki prinsip berpolitik bebas aktif pasti mendapat tekanan dari pendukung blok barat. Hal ini lantaran mereka cenderung kontra dengan Rusia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT