Ngaku-ngaku Keluarga Jenderal, Ayah Tega Sekap dan Setrika Anak Tiri di Bojonggede Bogor Kerap Lontarkan Ancaman Begini ke Istri

Kamis 07 Apr 2022, 14:57 WIB
Polisi menahan ayah tiri yang tega menyekap dan menyetrika anaknya di Bojonggede, Kabupaten Bogor. (foto: poskota/angga pahlevi)

Polisi menahan ayah tiri yang tega menyekap dan menyetrika anaknya di Bojonggede, Kabupaten Bogor. (foto: poskota/angga pahlevi)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Bapak tiri yang menyiksa putranya berusia 8 tahun di rumah kontrakannya, Kampung Babakan, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, diketahui kerap pula menyiksa anaknya yang lain. Istrinya pun tidak luput dianiaya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh sang istri, DA alias A (29). Menurutnya, sikap ringan tangan pelaku sudah mulai terlihat sejak 2019.

"Sifatnya yang tiba-tiba pemarah, emosian, ringan tangan baru ketahuan setelah  kami menikah 5 tahun," ungkap DA kepada Poskota.co.id, di rumah kontrakannya, Kamis (7/4/2022) siang.

"Jika lagi kesal dia juga tidak segan memukul bahkan menganiaya, menyetrika badan, menyundut rokok, dan kedua tangan serta kaki putra kami yang masih berusia 8 tahun diikat dengan tali, hampir seharian dikunci dalam kontrakan bersama kakaknya, cewek 11 tahun," imbuhnya.

Sama-sama berprofesi ojek online, DA juga menceritakan pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya tersebut.

"Setiap setelah melakukan penyiksaan, saya dan kedua anak saya kerap diancam akan dipolisikan dan dipenjarakan, karena jika terjadi masalah dalam rumah tangga selalu menyebutkan bahwa ada keluarganya dari polisi berpangkat bintang satu yang selalu membuat kami tidak bisa bersuara kemana-mana atas perilaku kekerasan pelaku ini," katanya.

Namun demikian, puncaknya, kedok RR (24) terbongkar oleh warga sekitar setelah menganiaya putra laki-lakinya tersebut hingga mengikat kedua tangan dan kaki bocah 8 tahun itu menggunakan tali rapiah.

"Sempat mau kabur pelaku dengan mengajak saya setelah mendapat telepon dari pemilik kontrakan banyak warga depan rumah. Dengan memberi kenyakinan untuk dihadapi keberanian pelaku timbul langsung menghadapi para warga namun tidak lama gitu warga geram atas perbuatan ke anak laki-lakinya langsung menjadi bulan-bulanan massa sampai babak belur," bebernya.

Disinggung soal motif pelaku kerap melakukan KDRT, DA menduga dilatari faktor kejiwaan pelaku yang, menurutnya, tidak normal.

"Jadi saya meninggalkan 2 orang anak, perempuan usia 11 tahun dan laki-laki 8 tahun dari mendiang mantan suami saya. Sedangkan pelaku bercerai dengan istri pertama membawa 2 orang anak, usia 5 tahun dan balita 3 tahun," paparnya.

Ojek Online

Berita Terkait
News Update