Gus Baha: Hindari Omongan Seperti Rugi Ramadan Gak Tarawih Berjamaah di Masjid, Hargai Tukang Ojek, Satpam dan Lainya

Kamis 07 Apr 2022, 23:53 WIB
Gus Baha Ungkap Allah Salahkan Nabi Musa Dua Kali (Foto: NOJ/Hk)

Gus Baha Ungkap Allah Salahkan Nabi Musa Dua Kali (Foto: NOJ/Hk)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gus Baha dikenal sebagai ustaz yang moderat. Dia sangat memperhatiakan masalah relevansi dan kondisi umat Islam dalam beribadah.

Salah satu pendapatnya yang menarik dan moderaat adalah soal salat tarawih berjamah di masjid, ia menyoroti masyarakat yang lain yang tidak bisa menjalankan ibadah itu secara berjamaah di masjid.

Gus Baha meminta, jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam.

Gus Baha minta, agar orang menghindari omongan seperti, rugi Ramadan gak tarawih berjamaah di Masjid. Menurutnya, hal seperti itu memperlihatkan, tidak mengargai yukang ojek, satpam dan lainya

“Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadan: seperti pernyataan, Rugi, Ramadan hanya setahun sekali kok gak salat tarawih di masjid berjama'ah." 

Menurut Gus Baha, hal seperti menunjukkan sikap tak menghargai perasaan orang. Sebab, tidak semua umat Islam bisa menjalankan tarawih berjamaah, karena terkendala oleh kegiatan mencari nafkah sehari-hari, yang tidak bisa ditinggalkan. Mereka ingin tarawih, tapi tidak bisa meninggalkan pekerjaan.

“Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja,” ujarnya.

“Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang utama". 

Ia menuturkan,  dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, tapi beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib.

Bahkan dalam hal salat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam salat jangan terlalu lama membaca bacaan salat. 

Kanjeng Nabi itu sangat suka salat. Suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami salat, beliau mendengar bayi menangis. Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya.

Berita Terkait

PWI Jakbar Adakan Tausiyah On Air

Jumat 08 Apr 2022, 23:16 WIB
undefined
News Update