ADVERTISEMENT

Jokowi Larang Para Menteri Bahas Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden: Jangan Menimbulkan Polemik

Rabu, 6 April 2022 18:26 WIB

Share
Presiden Jokowi saat sidang kabinet, melarang para menteri bahas penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden. (tangkapan layar).
Presiden Jokowi saat sidang kabinet, melarang para menteri bahas penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden. (tangkapan layar).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang  para menteri untuk menyuarakan lagi penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. 

Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, 5 April 2022.

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan (pemilu), urusan perpanjangan masa jabatan,” kata Presiden Joko Widodo dalam Pengantar Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (6/4/2022). 

Menurut Jokowi, membahas soal penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden hanya menimbulkan polemik di masyarakat. 

“Jangan menimbulkan polemik di masyarakat fokus kepada kerja dalam pemahaman, kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,” kata Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi meminta para menteri hanya fokus membahas dan mengatasi kondisi global yang sedang sulit dalam masalah ekonomi, seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak hingga kebutuhan pokok. 

Kemudian, Mantan Wali Kota Solo ini meminta para menteri untuk  mengkomunikasikan dan menjujukkan sikap empatinya mengenai situasi ekonomi yang sedang sulit dihadapi masyarakat.

“Sampaikan dalam bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi,” katanya.

Jokowi juga menyentil menteri yang hanya diam-diam saja dalam permasalahan kenaikan Pertamax tanpa mengkomunikasikan terlebih dahulu ke rakyat.

"Menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai kenaikan Pertamax. Kenapa pertamax naik. diceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu. Ga ada yang berkaitan dengan energi, ga ada (penjelasan dari Menteri)," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT