ADVERTISEMENT

3 Ketum Parpol Suarakan Jokowi 3 Periode, Pengamat: Mereka Punya Kasus, Takut Dibongkar Luhut!

Rabu, 6 April 2022 08:57 WIB

Share
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tiga Ketua Umum Partai Politik (Parpol) menyuarakan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi tiga periode. Sikap itu disebut karena ketiga ketua umum parpol itu memiliki kasus yang diketahui oleh Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Ujang mengatakan karena ketiga ketua umun parpol itu bermasalah, mereka takut kasusnya dibongkar oleh Luhut. 

Sebab itu, mereka akan tunduk dan patuh apa yang diperintahkan oleh Luhut. Termasuk menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden.  

"Mereka-mereka ketua umum yang setuju itu kan punya kasus, kasusnya dipegang oleh Jokowi, dipegang oleh Luhut, jadi mereka tidak bisa berkutik apa-apa," kata Ujang kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).

Ujang tidak menyebutkan siapa nama-nama ketua umum Parpol tersebut. Namun diketahui selama ini ada tiga ketum Parpol yang getol menyuarakan isu penundaan pemilu 2024, mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Ujang, sikap ketum parpol ini bertolak belakang dengan sikap pendiri Partai Ummat Amien Rais yang secara lantang memberikan sindiran keras kepada Jokowi dan Luhut dengan menyebut keduanya mengidap sindrom narsistik dan megalomania.  

Ujang menilai Amien Rais berani berkata begitu karena dia merasa dirinya tidak bisa disetir Luhut. 

"Orang yang mengkritik itu kan biasanya orang yang berani dan relatif sedikit kasusnya. Ketika dicari-cari kasusnya pun sedikit, walaupun setiap manusia pasti ada," katanya.

Ujang berharap Jokowi dan Luhut tidak mengorbankan bangsa dan negara hanya untuk mencapai kepentingan dan keinginan kelompoknya saja.

"Saya sih berharap Jokowi dan Luhut jadi negarawan, jangan karena kepentingan mereka sesaat lalu mengorbankan bangsa ini dengan alasan pembenaran-pembenaran seolah-olah didukung elit, seolah-olah didukung oleh rakyat, mahasiswa dan lain-lain itu," pungkasnya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT