ADVERTISEMENT

Sebut Megawati Sudah Tua, PA 212: Bentar Lagi Insyaallah Meninggal

Selasa, 5 April 2022 05:55 WIB

Share
Kolase pimpinan PA 212 Slamet Ma'arif dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase pimpinan PA 212 Slamet Ma'arif dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni atau PA 212 Slamet Maarif melontarkan pernyataan keras untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut tak lama lagi Megawati akan meninggal dengan alasan usia yang sudah tua.

Pernyataan Slamet tersebut merupakan respons atas pernyataan Megawati yang menyarankan ibu-ibu memasak tanpa menggunakan minyak goreng akibat kelangsungan stok beberapa waktu lalu. Megawati diketahui meminta masyarakat agar menggunakan alternatif lain dalam memasak, seperti merebus atau mengkukus.

Slamet mengaku dirinya memaklumi ujaran Megawati itu lantaran usianya yang sudah tak muda lagi. Terlebih, dengan usia Megawati yang kini sudah menginjak 75 tahun tak lagi memungkinkan dia untuk mengonsumsi makanan gorengan.

“Kalau soal itu harus dimaklumi. Karena yang ngomong itu sudah sepuh. Udah tua. Bentar lagi Insya Allah meninggal,” ujar Slamet lewat Channel Youtube  Saling Sharing berjudul ‘SELAMAT BERPUASA DAN SELAMAT HARGA PERTAMAX NAIK, DZHOLIM’ dikutip Selasa (4/4/2022).

Karena kondisi yang sudah sangat sepuh, Slamet Maarif menyarankan Megawati seharusnya bertobat. Dia tidak menjelaskan secara detail mengenai maksud pernyataannya yang meminta Megawati meminta ampun kepada Tuhan itu.

“Udah tua nih, udah nggak makan gorengan, udah makan rebusan. Udah sakit-sakitan. Dikit lagi, mati. Ya, kita doain biar bertobatlah begitu,” imbuh Slamet Maarif sambil tertawa.

Sebagaimana diketahui, dalam merespons kelangkaang minyak goreng yang terjadi belakangan ini, Megawati beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial, dia mulanya meminta masyarakat untuk merubah pola memasak tanpa minyak goreng, misalnya dengan mengukus atau merebus. 

Pernyataan itu lantas mengundang reaksi publik. Banyak kalangan yang melontarkan kritik keras kepada Megawati. 

Megawati dan PDIP dinilai sudah tidak lagi berpihak kepada masyarakat kecil, bahkan dianggap sudah melenceng dari slogan PDIP yang selalu mengklaim diri sebagai partai wong cilik.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT