ADVERTISEMENT

Cerita Mahasiswa Indonesia yang Belum Bisa Kembali ke Tiongkok, Mengisi Waktu Luang dengan Bantu Vaksinasi

Selasa, 5 April 2022 06:49 WIB

Share
Sukarelawan Peduli Pelajar Tiongkok di gerai Vaksin Merdeka turut aktif membantu percepatan Covid-19. (foto: poskota/cr06/mohamad ivan)
Sukarelawan Peduli Pelajar Tiongkok di gerai Vaksin Merdeka turut aktif membantu percepatan Covid-19. (foto: poskota/cr06/mohamad ivan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dampak dari pandemi yang melanda Indonesia saat ini masih dirasakan seluruh lapisan masyarakat, bahkan efek tersebut juga dirasakan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di luar negeri.

Salah satunya, Charlie Tirta Saputra, mahasiswa semester IV yang sedang mengemban ilmu di Universitas Nanjing, Jiang Xu, Tiongkok, mengaku resah dengan sejumlah aturan akibat Covid-19.

Kejelasan tentang status keberangkatannya saat ini dipertanyakan, pasalnya hingga saat ini dirinya masih menunggu keputusan pemerintah Tiongkok terkait izin perjalanan.

“Enggak bisa lagi kembali, alasannya pertama ya karena Covid-19. Tapi dari pemerintah Tiongkoknya sendiri, sampai sekarang kami belum ada info kalau pemerintah Tiongkoknya memberikan izin untuk kami balik sih. Info itu yang masih kami tunggu,” ujarnya, Senin (4/4/2022).

Alhasil, untuk mengisi kekosongan, saat ini Charlie yang tergabung di dalam relawan Peduli Pelajar Tiongkok ini, turut membantu kegiatan Vaksinasi Merdeka di Pantai Indah Kapuk.

“Saya di sini membantu sebagai relawan vaksinasi di PIK. Untuk pengalamannya sih relatif lebih mudah ya, Tapi saya membantu di sistem pendaftarannya,” sambung Charlie di kawasan PIK.

Charlie mengungkapkan hambatan terbesar sistem belajar online yang diterapkan kampusnya, dirasa membatasi produktivitas.

Namun demikian hak tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk tetap mempertahankan beasiswa yang diterima.

“Ya kalau ada praktik cuma melihatin dosen saja praktik di Zoom, selebihnya kami pelajari sendiri dari buku, belajar untuk ujian doang. Kurang jelas aja, begitu sih. Tapi yang penting sekarang untuk mempertahankan beasiswa saja lah,” tuturnya.

Charlie Berharap kedepannya pemerintah bisa membantu melakukan koordinasi dengan pemerintah Tiongkok untuk segera memberangkatkan seluruh pelajar yang mengalami hambatan dalam proses perizinan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT