Putin dan Zelensky Agendakan Pertemuan Perbincangan Damai di Turki, Erdogan Siap Bantu!

Minggu 03 Apr 2022, 15:42 WIB
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan. (Foto: twitter/@RTErdogan)

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan. (Foto: twitter/@RTErdogan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan segera bertemu untuk pembicaraan damai secara tatap muka di Turki.

Menurut seorang pejabat Ukraina yang terlibat dalam negosiasi masa perang mengatakan, pertemuan tersebut telah diagendakan, pada Sabtu (9/4/2022).

Berdasarkan laporan Kantor Berita Interfax-Ukraina, Negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan kepada stasiun TV lokal, bahwa kedua pemimpin dapat segera bertemu ketika rancangan dokumen perjanjian damai mencapai telah tahap lanjut.

Arakhamia menambahkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menelepon kami (pihak Rusia) dan Vladimir Putin kemarin. Erdoğan mengkonfirmasi, Pemerintah Turki siap untuk mengatur pertemuan dalam waktu dekat."

Adapun saat ini, kondisi beberapa kota di Ukraina sudah bebas  dari para militer Rusia. Hal tersebut  disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar, Sabtu (2/4/2022)

"Irpin, Bucha, Hostomel dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah!"

Penarikan itu terjadi setelah pasukan Rusia mendapat tentangan sengit dari pasukan Ukraina yang bertekad untuk mempertahankan ibu kota. 

Setelah beberapa minggu upaya yang gagal untuk merebut kota tersebut, Moskow mengumumkan pekan lalu bahwa pasukannya akan mengalihkan upaya mereka ke wilayah Donbas timur Ukraina.

“Operasi awal Rusia gagal dan salah satu tujuan utamanya—penaklukan Kyiv—ternyata tidak dapat dicapai oleh pasukan Rusia,” kata Michael Kofman, Direktur studi Rusia di CNA, dikutip dari Newsweek, Sabtu (3/4/2022). 

Heboh! Harga Pertamax Dikabarkan Akan Naik Mulai April

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan pembicaraan Rusia dengan Ukraina yang sedang bermusuhan sulit terjadi, tetapi hal utama adalah bahwa mereka terus berlanjut.

“Ukraina adalah negara yang sangat sulit, sangat sulit bagi kami. Dalam keadaannya saat ini, ia memusuhi kami,” kata kantor berita RIA, dikutip dari reuters.com, Minggu (3/4/2022).

News Update