JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga sejumlah bahan pokok hingga kini masih meresahkan pedagang sembako, terutama minyak goreng di Pasar Anyar Warakas, Jl Bahari, Tanjung Priuk, Jakarta Utara(3/4/2022).
Seperti di hari pertama puasa, ternyata minyak goreng masih langka. Hasan Basri(50) salah satu pemilik toko kelontong di Pasar Anyar Warakas mengatakan naiknya harga sejumlah sembako seperti terigu, gula pasir, dan yang paling populer minyak goreng dinilai menyusahkan rakyat kecil.
“Menurut saya sih gak baik, membuat masyarakat makin tercekik ekonominya ditambah sekarang bahan bakar naik, wah itu tambah gila tuh pemerintah, ya harusnya kan mereka memikirkan gimana nasib rakyat,” ujar Hasan di Pasar Anyar Warakas(3/4/2022).
Tak hanya itu, Hasan juga mengatakan seharusnya Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit tertinggi bisa menjaga persediaan minyak goreng sebagai bahan utama memasak masyarakat Indonesia.
“Indonesia termasuk negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, harusnya kan bisa tersebar lebih banyak dengan harga terjangkau,” kata Hasan.
“Harusnya pemerintah memikirkan kebutuhan yang sangat detail seperti minyak harusnya bisa menjaga pasokan lah,” sambungnya.
Hasan berharap ke depannya pemerintah bisa memperbaiki ketersediaan minyak goreng agar kembali seperti semula dan dengan harga yang terjangkau pastinya.
“Harapan saya ya pengen semua harga stabil lah ketersediaannya juga ada, anggaplah ini menjadi keluhan masyarakat pikirinlah masyarakatnya jangan dibikin susah, sekarang minyak banyak jangan janga diekspor keluar negeri sementara di dalam negerinya dibikin kosong,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan pemerintah bersungguh-sungguh dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah terus memperhatikan kenaikan harga minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit global.
Untuk itu, pemerintah memutuskan memberikan subsidi minyak goreng curah.