ADVERTISEMENT

Kisah Siti Salamah, Pegiat Lingkungan Yang Antarkan Anak-anak Pemulung Dapatkan Pendidikan Non-Formal

Sabtu, 2 April 2022 11:18 WIB

Share
Siti Salamah, pemulung yang membatu anak pemulung dapatkan pendidikan non formal. (Ist)
Siti Salamah, pemulung yang membatu anak pemulung dapatkan pendidikan non formal. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Di tengah teriknya  sinar matahari tepat di atas kepala, menambah peluh seorang pria yang tengah bekerja.

Dengan menggendong keranjang, membawa tongkat besi lengkap dengan topi capingnya, berulang kali ia mengobrak-abrik tumpukan sampah berharap menemukan barang bernilai agar dapat terus mengepulkan asap di dapurnya.

Itulah gambaran seorang pemulung yang mengais rezeki yang kita kenal sebagai pejuang pengolah sampah. Mengumpulkan banyak sampah untuk dijual menjadi tujuan mendapatkan penghasilan bagi keluarganya.

 

Di kota besar, tak jarang kita disuguhkan dengan pemandangan perempuan, anak-anak hingga lansia menyandang keranjang dan menyusuri jalan, mencari rejeki dengan memulung.  Jangankan bersekolah, ketiadaan biaya pada akhirnya memaksa anak-anak di bawah umur turut berjibaku dengan sampah demi memenuhi kebutuhan hidup.

Sadar atau tidak banyak dari kita yang merasa iba dengan profesi yang mereka jalankan. Tapi tak banyak dari kita yang tergerak untuk melakukan aksi nyata membantu memerhatikan kesejahteraan mereka.

Adalah sosok Siti Salamah yang tak asing di kalangan pemulung di kota Tangerang Selatan, Banten. Selama bertahun-tahun Siti mendedikasikan diri untuk mendampingi ribuan pemulung di Jurang Mangu Timur mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi.

 

Wanita berusia 34 tahun ini memulai aktivitasnya di lapak pemulung sejak tahun 2015. Awalnya Siti mendirikan Rumah Pohon yang dulunya bernama Taman Maghrib Mengaji. Siti membantu anak pemulung mendapatkan pendidikan non formal sekaligus spiritual yang berdampak baik pada karakter mereka.

Melalui Rumah Pohon, Siti juga melakukan pengembangan kepada masyarakat. Bersama dengan rekan-rekannya, Siti memberikan pembinaan kepada para ibu pemulung agar mampu bersaing dan mandiri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT