ADVERTISEMENT

Pertamina Klaim Kenaikan Harga Pertamax per Hari Ini Masih Lebih Rendah dari yang Seharusnya, Cek Faktanya

Jumat, 1 April 2022 05:46 WIB

Share
Petugas SPBU Pertamina sedang melakukan pengisian bahan bakar Pertamax ke pengemudi sepeda motor. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)
Petugas SPBU Pertamina sedang melakukan pengisian bahan bakar Pertamax ke pengemudi sepeda motor. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membeberkan alasan Pertamina menaikkan harga BBM Non Subsidi Gasoline RON 92 atau Pertamax menjadi Rp12.500 per liter dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter mulai 1 April 2022.

“Krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas 100 dolar AS per barel,” kata Irto dalam keterangan tertulis pada Kamis (31/03/2022).

Kendati demikian, kebijakan mengenai harga jual Pertamax mempertimbangkan kenaikan harga minyak dunia yang melambung di atas 100 dolar AS per barel. 

Peningkatan harga acuan itu mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dolar AS per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 dolar AS per barel.

Menyikapi kondisi ini, kata Irto, Pertamina harus tetap menjaga komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM kepada seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Kemudian, guna menekan beban keuangan Pertamina, perusahaan melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi.

“Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terelakan untuk dilakukan namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” kata Irto.

Adapun penyesuaian harga dilakukan secara selektif. Hal tersebut hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen.

Dari total tersebut, 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. 

Sedangkan, BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp7.650 per liter. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT