“NAIK lagi, naik lagi..bro” kata Yudi begitu memasuki Warteg langganannya untuk maksi bersama sejawatnya. Sejawat bukan saja teman sekantor, juga karyawan kantor lain yang sama-sama sebagai konsumen warteg.
“Kenapa mas, kami nggak menaikkan harga lho..,” kata ibu pemilik warteg.
“Kalau ibu orang baik, membantu rakyat kecil, Nggak suka naikkan harga,” jawab Yudi.
“Lantas apanya yang naik lagi?” tanya si ibu.
“Itu lho bu, harga BBM iri, kepengin ikutan naik, kaya harga migor,” celatuk Heri, rekan Yudi.
Baca Juga:
“Eh... sih mas, sing mboten- mboten mawon ( yang enggak – enggak aja) pakai kepengin naik segala ”,” kata si ibu tertawa.
“Iya bu, sekarang sepertinya lagi musim kenaikan harga..” tambah Heri.
Seperti diberitakan kenaikan harga beruntun terjadi sejak akhir tahun 2021. Mulai elpiji non subsidi kemasan 12 kg, kedelai, beras, susu, gula pasir, telur, daging, cabai, bawang hingga minyak goreng.
Baca Juga: