ADVERTISEMENT

Pengamat: Isu Reshuffle Kabinet Membuat Menteri Tidak Tenang Bekerja

Kamis, 31 Maret 2022 12:17 WIB

Share
Jokowi sebut harga BBM Indonesia masih bisa bertahan (Foto: Twitter/Jokowi)
Jokowi sebut harga BBM Indonesia masih bisa bertahan (Foto: Twitter/Jokowi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (jokowi) diminta untuk segera melakukan reshuffle (perombakan) kabinet. Jokowi diminta untuk tidak menunda-nunda reshuffle karena bisa menggangu kinerja para menteri, dan juga bisa menimbulkan ketidakpastian politik.

Demikian disampaikan pengamat yang juga Direktur Eksekutif Center Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi yang dihubungi di Jakarta, Rabu malam (30/3/2022).

Ia menambahkan isu reshuffle kabinet terus bergulir di masyarakat, dan ini membuat menteri tidak tenang bekerja dalam menjalankan tugasnya, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kinerjanya.

Uchok panggilan akrabnya menyampaikan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi, itu dilakukan berdasarkan kinerja para menteri.

Uchok sendiri menilai ada beberapa menteri yang tidak memahami masalah dari tugasnya. Kasus minyak goreng, menurut Uchok, telah memukul Jokowi sendiri karena berlarut-larut penyelesaiannya dari mulai kenaikkan harga sampai dengan kelangkaannya 

"Ibu-ibu banyak teriak akibat minyak goreng ini, tentu Menteri Perdagangan dalam kasus ini yang menjadi sasaran reshuffle," papar Uchok.

Namun demikian, Uchok memastikan bukan hanya menteri perdagangan yang menjadi sasaran reshuffle, tapi juga kepala BIN (Badan Intelijen Negara) juga kabarnya akan diganti.

Uchok menilai sepertinya sedang mencari waktu yang baik untuk melakukan reshuffle kabinet. "Kemungkinan reshuffle kabinet akan dilakukan Presiden Jokowi pada bulan Ramadhan," Uchok menjelaskan. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT