Dapat Titipan Salam Agar Jokowi Diperpanjang Tiga Periode, Menko Marvest: Jangan Ribut Soal Itu Gapapa!

Kamis 31 Mar 2022, 14:57 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi (Menko Marvest) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan (yusuf)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi (Menko Marvest) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan (yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi (Menko Marvest) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan titipan salam dari Tokoh Nasional Mulyadi Jayabaya agar Presiden Indonesia Jokowi dapat diperpanjang kepemimpinannya selama 3 tahun.

Titipan dari mantan Bupati Lebak dua periode itu disampaikan saat Luhun berkunjung dan menghadiri acara tasyakuran di Jalan Raya Rangkasbitung - Pandeglang km 07,  Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Kamis (31/3/2022).

Luhut pun merespon, Ia mengatakan, jika salam tersebut bukanlah suatu masalah, selagi disampaikan dengan benar melalui DPR dan MPR.

"Kita jangan ribut soal itu, gapapa. Selagi disampaikan dengan benar," kata Luhut kepada wartawan.

Menurutnya, soal perpanjangan masa kepemimpinan presiden sendiri haruslah mendapatkan persetujuan dari DPR dan MPR RI terlebih dahulu.

"Jadi gapapa, selagi disampaikan dengan benar. Kan ada DPR, MPR. Kalau dari DRP, MPR nya ga setuju, berati engga," tukasnya.

Sementara, Mulyadi Jayabaya sendiri mengungkapkan alasannya meminta dan mendukung agar Presiden RI Jokowi diperpanjang masa kepemimpinannya 3 tahun lagi.

Hal tersebut karena kondisi Pandemi Covid-19 dan juga adanya Perang Rusia-Ukraina.

"Kita kan sekarang lagi ada bencana, pertama Covid-19 yang sudah 2 tahun, terus ada juga perang Rusia-Ukraina. Ini kan memerlukan fokus pikiran. Makanya kepada para pemangku kebijakan ini kita sampaikan bahwa rakyat ini minta pa Jokowi diperpanjang," katanya.

Bukan untuk kepentingan politik, namun untuk pemulihan ekonomi yang dinilai harus menjadi prioritas utama.

"Bukan berbicara kepentingan politik, tapi memang diperlukan penataan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat," kata Tokoh Nasional ini.(yusuf permana)

Berita Terkait

News Update