Presiden Ukraina Marah ke NATO karena Tak Beri Dukungan: Barat Tak Punya Keberanian!

Senin 28 Mar 2022, 11:25 WIB
Volodymyr Zelenskyy

Volodymyr Zelenskyy

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memarahi anggota NATO karena menolak mengiriminya pesawat tempur untuk membantu melawan militer Rusia. Pada dasarnya, kata Zelensky, para pendukung Baratnya itu tidak memiliki cukup keberanian.

Dilansir dari RT, Senin (28/3/2022),  kemarin Zelensky mencaci sekutunya dari Barat karena semuanya saling lempar handuk terkait bantuan alat-alat militer, semisal jet tempur.

"Ukraina tidak bisa menembak jatuh rudal Rusia dengan senapan, senapan mesin, yang persediaannya terlalu banyak," ujar Zelensky.

Zelensky mengatakan, untuk mematahkan pengepungan Rusia di Mariupol, Ukraina membutuhkan tank, kendaraan lapis baja lainnya, dan pesawat tempur.

Zelensky mengeluarkan pernyataannya itu setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan pidato pedas di Warsawa pada Sabtu malam yang menyatakan bahwa serangan Moskow ke Ukraina “tidak akan pernah menjadi kemenangan” dan Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak dapat tetap berkuasa.”

Namun, ketika perwakilan Ukraina bertemu dengan Biden dan pejabat AS lainnya pada hari itu, mereka tidak ditawari jaminan bahwa negara mereka akan menerima senjata yang secara konsisten diminta Zelensky.

Sering diklaim di Rusia bahwa AS menggunakan Ukraina untuk mencoba melemahkan Moskow. 

Panglima Ukraina membandingkan "kepahlawanan" para pembela Mariupol dengan keengganan negara-negara Barat untuk memberikan bantuan militer yang mungkin memicu konflik langsung antara NATO dan Rusia.

“Tekad, kepahlawanan, dan keteguhan mereka menakjubkan,” kata Zelensky tentang para pejuang Mariupol. “Andai saja mereka yang telah berpikir selama 31 hari tentang bagaimana menyerahkan lusinan jet dan tank memiliki 1% keberanian mereka," sindir Zelensky.

Zelensky telah berkampanye untuk AS dan anggota NATO lainnya untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, untuk mencegah Moskow mengambil keuntungan dari kekuatan udara superiornya. 

Putin telah memperingatkan bahwa setiap langkah seperti itu, yang akan mengharuskan negara-negara Barat untuk mengawasi zona tersebut, akan dipandang sebagai partisipasi dalam konflik militer dengan segala implikasinya.(*)

Berita Terkait

News Update