ADVERTISEMENT
Ranggawulung Cokel, Tanah Adat yang Disulap jadi Destinasi Wisata Keluarga, Edukatif dan Menyenangkan
Minggu, 27 Maret 2022 10:40 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Madrita mengatakan, Ranggawulung yang awalnya hanya lahan adat ini pada hari kerja yakni pada Senin-Jumat bisa dikunjungi oleh 200-300 pengunjung, dan Sabtu-Minggu bisa 3 kali lipat, yakni bisa 900-2000 pengunjung.
“Apalagi kalau hari libur besar, kemarin saja pada libur panjang akhir tahun bisa kita bisa kedatangan 5.000 pengunjung. Itu yang datang dari Tangerang, Bogor, dan Jakarta,” ujarnya.
Ia menargetkan bahwa Ranggawulung ini bisa menjadi role model Desa Sadar Wisata di Kabupaten Lebak yang dapat ditiru di Desa-desa lainnya di Lebak.
“Nantinya kita akan jadikan Ranggawulung ini sebagai tempat edukasi, jadi tidak hanya berwisata. Setiap pengunjung khususnya anak-anak yang datang ke sini juga bisa mendapatkan ilmu baik itu dari perhutanan, perikanan, dan pertanian,” kata penyuluh perhutanan ini.
Sementara, Nita warga Rangkasbitung mengatakan, mengaku sangat menikmati rekreasinya di Ranggawulung bersama keluarganya. Karena menurutnya, suasana di Ranggawulung ini sangat damai, jauh bisingnya kendaraan.
“Adem banget di sini, jadi waktu piknik sama keluarga juga damai banget. Nanti deh datang lagi kesini,” kata Nita.
Lihat juga video “Viral! Ucapan Megawati Sindir Ibu-ibu yang Antre Minyak Goreng”. (youtube/poskota tv)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak, Imam Rismayadin melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata Usep mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri akan terus mendukung para Pokdarwis dan BUMdes Desa Curug bitung ini untuk mengembangkan destinasi Ranggawulung Cokel ini.
“Tentunya kami akan selalu men-suport para pemuda dan warga untuk terus mengembangkan Ranggawulung Cokel ini, sekarang kita mulai bina para ibu-ibu di Desa Curugbitung untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam mereka melalui Ekonomi Kreatif, dimana para ibu-ibu ini bisa membuat makanan khas mereka dan memperjualkannya guna meningkatkan ekonomi keluarga,” tandasnya. (yusuf permana/yo)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT