ADVERTISEMENT

Peringatan dari Baduy Dalam

Minggu, 27 Maret 2022 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KAMIS, 3 Maret 2022 lalu, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PDI Perjuangan Indah Rusmiati berkisah tentang alam masyarakat alam suku Baduy  pedalaman yang saat ini semakin tercemar dan ternoda.

Anggota DPRD ini sering masuk ke wilayah Baduy Dalam di Kampung Cikeusik, Cikertawarna dan Cibeo, di sekitar Pegunungan Kendeng, Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Indah terakhir berada di Kampung Baduy Dalam pada Senin, 28 Frebuari 2022 lalu. Ia berada di wilayah itu selama empat jam setelah berjalan kaki tanpa alas kaki enam jam dari Ciboleger, Lebak. Saat itu hujan deras. Jalan sedikit berlumpur.

“Ketika saya dan teman-teman melintasi garis imajiner yang membatasi wilayah Baduy Luar dan Baduy Dalam, hujan berhenti dan muncul pelangi di langit Lebak. Seorang bocah Baduy dalam berdiri di garis batas itu memandang saya tanpa berkata apa pun. Seperti banyak suara derita dan peringatan hendak disampaikan pada Indonesia ini, pada masyarakat dan pemerintahan negeri ini untuk tidak serakah memangsa alam ini,” ujar Indah pada saya setelah ia pulang ke Tangerang, Kamis 3 Maret 2022 lalu.

Katanya di wilayah Baduy Dalam saat ini banyak sampah plastik atau pembungkus makanan instan yang dibawa oleh orang-orang dari luar Baduy Dalam. “Beberapa tokoh Baduy Dalam minta agar kedatangan para turis dibatasi dan harus taat pada adat di situ,” kata Indah.

 

 

Ilustrasi. (ucha)

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Banten yang vokal dan kritis pada pemerintah setempat ini mengatakan,”Orang-orang Baduy Dalam itu saat ini berteriak kepada pemerintah agar alam mereka dikembalikan pada keasliannya, jangan dijarah dengan segala macam cara dan ulah ......agar alam negeri ini tetap seimbang dan tidak gonjang-ganjing berat dalam waktu-waktu dekat ini.”

Kerusakan alam Baduy Dalam saat ini sudah dalam posisi lampu merah. Itu kata Indah sambil meneteskan airmatanya. Indah mengatakan masuknya turis harus betul-betul diawasi oleh pemerintah. Jangan sampai dunia turisme kesakralan Baduy Dalam dikorbankan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT