JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Nama konglomerat Dato Sri Tahir kembali mencuat usai diwawancara oleh anaknya sendiri, Grace Tahir pada video yang diunggah ke youtube pada Sabtu (25/3/2022).
Adapun dalam salah satu pernyataannya, Dato Tahir menyebut gaya pamer-pamer harta di media sosial ala crazy rich seperti sampah.
Dato Tahir berpesan untuk para anak muda untuk tidak mengikuti gaya hidup seperti itu.
Pernyataan ini muncul ketika Dato Tahir ditanya oleh Grace Tahir tentang pendapatnya mengenai karakter Indri Benz. Karakter Indri Benz sendiri dibuat oleh Grace Tahir untuk menyindir Indra Kenz, affilator Binomo yang saat ini jadi tersangka.
“saya punya pesan pada anak muda-muda ya, don’t follow that kind of life you know, that’s a rubbish, you have to work hard, you have to be sweating, dan dapatkan (kesuksesan) itu lebih solid,” kata Dato Tahir.
Bukan tanpa alasan, Dato Tahir mengatakan bahwa dirinya berangkat dari orang yang tidak mampu.
Namun saat ini diketahui, Dato Tahir adalah seorang pengusaha sekaligus pendiri Mayapada Group, sebuah holding company yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia.
Dalam video unggahan Grace Tahir yang berjudul “BUKA-BUKAAN KELUARGA PAK TAHIR”, Dato membeberkan sedikit cerita perjalanannya menuju kesuksesan.
“Saya lahir dari keluarga yang tidak mampu, kemudian proses ini menjadi menarik, dan dari proses ini banyak filosofi-filosofi yang timbul,” kata Dato.
Dato mengatakan pada Grace Tahir bahwa jika dirinya mewawancara orang kaya, dia tidak akan mendapatkan filosofi hidup seperti yang dia miliki.
“Kalau anda interview orang kaya, dia nggak bisa banyak bicara tentang filosofi, karena dia lahir sudah kaya, semua sudah tersiapkan, dia hanya bisa bicara bagaimana dia hebatnya make money here and there,” ucap Dato Tahir.
caption
Video wawancara Dato Sri Tahir dan Grace Tahir
Dato juga menyebutkan bahwa dirinya baru keluar dari rumah kontrakan pada usia 20 tahun. Dato juga mengatakan familiar dengan angkot. Naik angkot sudah menjadi kesehariannya di masa muda, yang pada saat itu dikenal dengan nama oplet.
Meski demikian, Dato Tahir tidak menyukai gaya hidup pamer seperti yang marak dilakukan saat ini. Dia menyebut gaya hidup crazy rich seperti sampah. (Firas)