ADVERTISEMENT

Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Lembaganya Masih Gunakan Anggaran untuk Impor.

Jumat, 25 Maret 2022 20:14 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali. (foto: biro pers)
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali. (foto: biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan melakukan reshuffle (perombakan) kabinet terhadap menteri yang lembaganya masih menggunakan anggaran belanja untuk membeli barang impor.

"Kita evaluasi jajaran kementerian atau lembaga maupun  pemerintah daerah (Pemda) yang belanja anggarannya justru digunakan untuk membeli barang impor," tutur Jokowi. 

"Jika ada yang tidak taat pada yang kita sepakati, BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirut-nya, bagian saya reshuffle saja," tegas Jokowi.

Itu disampaikan Kepala Negara dalam pengarahannya kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (25/3/2022).

Hadir dalam acara itu,enteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Presiden meminta kementerian/ lembaga untuk berhenti impor barang-barang dari luar negeri. Sebab sebagian besar barang-barang tersebut telah diproduksi oleh industri dalam negeri.

Jokowi mengaku heran berbagai produk yang bisa dihasilkan di dalam negeri tapi tidak dibeli oleh kementerian, pemda, dan BUMN. 

"Mereka justru malah lebih memilih produk-produk impor seperti closed circuit television (CCTV), alat kesehatan, seragam, sepatu, hingga onderdil untuk traktor pertanian," tambah Jokowi.

Kemudian, Presiden menegaskan coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju? Buat CCTV saja beli impor. 

"Selain itu, seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar (negeri). Kita ini produksi di mana-mana bisa, jangan diterus-teruskan (impor). Alat kesehatan, Pak Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, kita produksi, saya lihat di Yogya, Bekasi, Tangerang ada tapi beli impor," kata Jokowi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT