PENUMPANG gelap biasanya diidentikkan sebagai penumpang angkutan umum yang tidak membeli tiket. Ibaratnya nebeng tidak bayar karena berbagai alasan, di antaranya tidak punya uang untuk membeli tiket.
Berbagai cara dilakukan seperti bersembunyi di sambungan gerbong kereta barang, duduk di atas ban cadangan di kolong bus. Bahkan, tak sedikit yang nekat bersembunyi di roda pesawat karena ingin terbang gratis antarnegara dan benua seperti yang terjadi baru-baru ini.
Seorang pria berada di bagian roda hidung pesawat kargo ketika pesawat mendarat Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, setelah terbang selama 11 jam dari Johannesburg, Afrika Selatan. Selama 11 jam pria tersebut bersembunyi di sela roda pesawat. Berita ini pun menjadi viral mendunia.
Kini di negeri kita pemberitaan penumpang gelap juga lagi viral, tak terkecuali di kalangan konsumen Warteg. Bedanya penumpang gelap dimaksud adalah kelompok yang ingin mendompleng amandemen UUD 1945 yang semula bertujuan menghidupkan kembali Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), diperluas menjadi perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024.
“Oh aku paham bro. Mereka ingin menyusup melalui berbagai manuver politik agar penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden ikut diamandemen?,” kata seorang konsumen Warteg. “Kelompok itulah yang disebut penumpang gelap?”
“Cerdas kamu bro,” kata Yudi, pelanggan setia Warteg, menimpali.
Lihat juga video “Ngeri! Perempuan Bermotor Nekat Tabrak SPKT Polres Siantar, Begini Kondisinya.” (youtube/poskota tv)
“Jika pemilu sampai ditunda. Enak juga ya, dapat perpanjangan jabatan secara gratis. Tidak perlu repot-repot kampanye pemilu, keluar dana dan sebagainya. Duduk manis, jabatan diperpanjang,” celetuk seseorang.
“Saya mau juga jadi penumpang gelap,” kata Heri, sejawat Yudi.
“Bukan mau, tapi sudah jadi penumpang gelap. Siang ini nebeng gue maksi di Warteg,” kata Yudi tertawa. (jokles)