JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Parlemen Ukraina membandingkan kehancuran yang diderita kota-kotanya sama dengan yang diderita oleh Nazi Jerman selama serangan bom Sekutu. Pilihan perbandingan ini dinilai aneh dari semua pernyataan yang keluar dari Kiev.
Dilansir dari RT, Kamis (24/3/2022), sebuah gambar yang diposting ke Twitter oleh 'Verkhovna Rada' (Parlemen) Ukraina menggambarkan sebuah gedung yang dibom di Hamburg pada tahun 1943 di samping kerusakan serupa di kota Kharkov di Ukraina pada tahun 2022.
Teks di atas gambar tersebut berbunyi “When the Sky is Open,” dan sebuah pesan dalam bahasa Inggris menuntut agar Barat “#CloseTheSky over Ukraina.”
"Tutup Langit" mengacu pada kemungkinan 'zona larangan terbang' yang diberlakukan NATO di atas Ukraina, sebuah langkah yang diminta Kiev tetapi para pemimpin di Washington dan Brussel sejauh ini menolak untuk mengambilnya.
Ini akan melibatkan komitmen NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia di atas Ukraina, sebuah langkah yang akan membawa aliansi tersebut ke dalam perang terbuka dengan Rusia dan, dalam kata-kata Presiden AS Joe Biden, mengarah pada “perang dunia ketiga.”
Anehnya, gambar yang dibagikan oleh parlemen meminta sekutu yang sama yang membom Hamburg pada tahun 1943 untuk berperang atas nama Ukraina hari ini.
Rada tidak menjelaskan mengapa memilih untuk membandingkan Kharkov dengan Hamburg, terutama mengingat fakta bahwa Kharkov sendiri dibom oleh Jerman selama Perang Dunia Kedua, yang akan membuat perbandingan yang tidak akan melibatkan membandingkan Ukraina dengan Nazi Jerman.
Analogi ini menarik beberapa komentar bingung secara online. “Anda tidak seharusnya membandingkan diri Anda dengan Nazi di depan umum,” canda seorang komentator . "Ya ampun, mereka benar-benar tidak tahu apa itu optik," sindir yang lain.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemerintah Ukraina menyembunyikan simpati kepada Nazi Jerman, dan dalam pidatonya yang mengumumkan dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina bulan lalu, dia mengatakan bahwa salah satu tujuan Rusia adalah "mendenazifikasi" negara itu.
Selain mengintegrasikan batalion neo-Nazi 'Azov' ke dalam militernya, pemerintah Ukraina telah meluncurkan upaya untuk menggambarkan rakyatnya sebagai ras yang berbeda dari Rusia, yang oleh para politisi di Kiev secara terbuka disebut sebagai "Orc."
Kolaborator Nazi Stepan Bandera dianggap sebagai pahlawan bagi nasionalis Ukraina, dan baru minggu lalu pembawa acara televisi di Ukraina, Fahruddin Sharafmal, menimbulkan kontroversi ketika ia menyetujui mengutip penjahat perang Nazi Adolf Eichmann dalam menyerukan pembunuhan Rusia dan anak-anak mereka.(*)