JERMAN, POSKOTA.CO.ID – Kanselir Jerman Olaf Scholz telah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menggunakan senjata biologis atau kimia di Ukraina.
Menanggapi isu yang beredar, Kanselir Jerman mengingatkan Putin untuk tidak menggunakan senjata biologis lewat pembicaraan langsung. Hal ini dilaporkan oleh surat kabar Jerman, Die Zeit.
Pernyataan Rusia bahwa Ukraina sedang mengembangkan senjata biologis atau bahwa Amerika Serikat ingin menggunakannya tampak seperti ancaman bagi Scholz.
“seperti ancaman implisit yang sedang dipertimbangkan oleh Putin sendiri untuk menggunakan senjata semacam itu”, kata Scholz dikutip dari Die Zeit melalui Al Jazeera, Rabu (23/3/2022).
"Itulah mengapa penting bagi saya untuk memberitahunya dengan sangat jelas dan langsung: Itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan," tambahnya.
Rusia memulai isu senjata biologis dengan menuduh Amerika Serikat dan Ukraina bekerjasama untuk pengembangan senjata tersebut.
Rusia mengatakan ada sejumlah labolatorium untuk pengembangan senjata biologis di Ukraina dan didanai AS.
Adapun, dalam invasi ke Ukraina, Rusia telah memamerkan senjata mutakhirnya yakni rudal hipersonik Kinzhal. Rusia jadi negara pertama di dunia yang menggunakan rudal hipersonik di medan perang.
Presiden AS Joe Biden, menolak mentah-mentah klaim senjata biologis tersebut dalam pidatonya pada Senin (21/3).
Sebaliknya, Biden menyebut justru Putin yang sebenarnya ingin dan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata biologis dalam invasi Rusia ke Ukraina. (Firas)