JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Perdana Menteri Rusia dan mantan Menteri Energi, Alexander Novak, mengatakan pelarangan impor migas Rusia bisa mengakibatkan ambruknya pasar energi Eropa.
Dia mengatakan harga pertukaran gas di Eropa pada level $4.000 per 1.000 meter kubik bukanlah batasan, karena volume di fasilitas penyimpanan jauh lebih rendah dari tahun lalu
“Sangat jelas bahwa tanpa hidrokarbon Rusia, jika sanksi diberlakukan, pasar gas dan minyak akan runtuh. Kenaikan harga sumber daya energi tidak dapat diprediksi,” kata Novak dilansir dari RT, Rabu (23/3/2022).
Dia menunjukkan bahwa larangan Washington pada produk minyak dan minyak Rusia telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar di AS sebesar 19%. Pada saat yang sama, pangsa sumber daya energi domestik di Amerika Serikat hanya 3% dari ekspor Rusia.
“Mitra kami mencoba mengalihkan masalah mereka yang terkait dengan kenaikan harga ke Rusia. Meskipun, jelas, negara kita tidak ada hubungannya dengan krisis ini,” kata Novak.
Dia menekankan bahwa Rusia tidak pernah menggunakan sumber daya energi sebagai senjata dan pasokan gas ke Eropa saat ini dilakukan sesuai dengan kontrak, meskipun situasi geopolitik sulit.
Novak juga mengatakan bahwa pembatalan proyek gas Nord Stream 2 oleh Uni Eropa telah menyebabkan kenaikan harga gas yang besar, sementara minyak telah melonjak 40% karena sanksi.
Uni Eropa sangat bergantung pada bahan bakar fosil Rusia. Sekitar 90% dari gas yang digunakan di UE diimpor, menurut Komisi Eropa. Rusia menyediakan sekitar 45% dari impor ini di berbagai tingkat ke negara-negara anggota UE pada tahun 2021.(*)