JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Fisura ani merupakan istilah medis yang memiliki arti luka atau robekan di lapisan anus. Kondisi ini disebabkan adanya cedera pada anus akibat sembelit atau diare.
Memang kondisi ini terbilang bukan suatu penyakit yang berbahaya, akan tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Berdasarkan waktunya, fisura ani dibagi menjadi dua, yaitu fisura ani akut dan kronik.
Fisura ani akut ini terjadi jika dalam waktu kurang dari 8 minggu. Sedangkan fisura ani kronis, terbentuk selama lebih dari 8-12 minggu.
Gejala fisura ani ditandai dengan nyeri di daerah anus. Nyeri dirasakan saat buang air besar dan beberapa menit hingga beberapa jam setelahnya.
Namun, pada umumnya disertai dengan keluarnya darah saat buang air besar. Gejalanya memang hampir mirip dengan wasir. Namun, dua kondisi ini tetap berbeda.
Wasir terjadi saat pembuluh darah vena di anus membengkak sehingga membentuk tonjolan.
Selain itu, gejala lainnya adalah timbulnya rasa terbakar, gatal pada anus, keluarnya cairan berbau busuk dari anus, hingga buang air besar berdarah.
Dilansir dari beberapa sumber, penyebab terjadinya fisura ani disebabkan oleh beberapa, yang paling utama adalah karena disebabkan oleh cedera anus.
Cedera ini bisa terjadi akibat sembelit karena tinja berukuran besar dan bertekstur keras. Tinja yang terlalu keras dapat mengikis dinding anus dan menyebabkan luka. akibatnya, akan timbul rasa nyeri anus, perdarahan, hingga ketegangan otot disekitar anus.
Namun, secara umum terdapat sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko fisura ani, antara lain.