JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menyebutkan angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 hingga Maret 2021 meningkat dari 5,2 persen menjadi sekitar 7 persen.
"Persoalan ketenagakerjaan masih menjadi isu sentral yang memerlukan langkah-langkah terobosan di dalam penanganannya, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi dua tahun terakhir maupun faktor global lainnya," terang Wapres.
Itu disampaikan Wapres saat meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). Hadir dalam acara itu, Menteri Tenaga Kerja Hj Ida Fauziyah, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.
Di samping itu, menurut Wapres, kita masih membutuhkan 100 juta tenaga kerja terampil, bahkan lebih, agar peluang bonus demografi dapat benar-benar membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
"Tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial utnuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," tutur Wapres.
Wapres menambahkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan tenaga kerja terampil ini bersinggungan erat dengan dunia pendidikan dan pelatihan.
Sebab itu, lanjut Wapres, melalui program vokasi yang diselenggarakan BLK, diharapkan akan mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri.
"Keberhasilan pelatihan vokasi di BLK akan turut memberikan efek yang positif terhadap penurunan angka pengangguran, maupun kemajuan berbagai industri," paparnya.
Ke depan, BLK diharapkan menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
Oleh karena itu, Wapres meminta keberadaan BLK perlu terus diperluas. Kementerian Ketenagakerjaan agar mempercepat program transformasi BLK dengan membangun 1 Provinsi 1 Unit Pelaksana Teknik Pusat (UPTP).
Sehingga, pembinaan dan pelatihan berjenjang dapat dilakukan ke UPT Daerah dan BLK Komunitas binaannya.