Curhat Emak-emak di Lebak Ini Sampe Nangis, Jualan Ikan Asin Tak Laku Hingga Utang Ratusan Juta dan Lapak akan Digusur

Senin 21 Mar 2022, 18:07 WIB
Mirnah, emak-emak  pedagang ikan asin di Pasar Rangkasbitung saat mengikuti aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Lebak, ia nengis dagangan tak laku, lapak akan digusur.  (Foto: Yusuf)

Mirnah, emak-emak pedagang ikan asin di Pasar Rangkasbitung saat mengikuti aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Lebak, ia nengis dagangan tak laku, lapak akan digusur. (Foto: Yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kasihan nasib Mirnah, emak-emak pedagang ikan asin yang berjualan di Pasar Rangkasbitung curhat sampai menangis. 

Ia mengaku sudah merugi dan bahkan terpaksa meminjam uang tunai hingga Rp200 juta. Jualan di kios di dalam Pasar Rangkasbitung sepi, dagangan tak laku.

Hal itu ditambah lagi kondisi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun ini telah membuat dagangan ikan asin yang ia jual makin merosot, dirinya terus merugi.

"Pusing Pak, saya punya utang Rp200 juta, gak kebayar," kata Mirnah saat ditemui wartawan usai aksi unjuk rasa PKL di depan Kantor Bupati Lebak, Senin (21/3/2022).

Mirnah mengaku makin dibuat pusing dengan rencana relokasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak terhadap lapak miliknya dan lapak para pedagang lainnya yang berjualan di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung.

Katanya, lapak ikan asinnya sendiri akan digusur atau  direlokasi karena sudah menyalahi Peraturan Daerah ke dalam Pasar Rangkasbitung.

Rencana relokasi itu justru membuat dirinya semakin merugi. Karena di dalam kios pasar Rangkasbitung itu sendiri sepi pengunjung.

"Saya sudah coba jualan di sana (dalam pasar Rangkasbitung,-red) tapi sepi, sampe lapak saya di dalam sana dijual, dan saya pindah ke jalan," kata Mirnah.

Ia pun meminta kepada Pemerintah khususnya Bupati Lebak untuk mengkaji kembali rencana relokasi pasar itu, dan lebih menyiapkan kembali sarana prasana pada lahan relokasi nantinya.

"Kita ga bisa kalau di dalam pasar, di sana kumuh, becek, sepi pembeli. Kalaupun mau di relokasi kita siap, tapi harus ada solusi dulu, dimana kita bisa berjualan, dimana kita bisa mencari uang. Jangan sampai rencana ini malah membuat kita makin rugi," pungkasnya. (Yusuf Permana)

Berita Terkait

News Update