SURIAH, POSKOTA.CO.ID – Beberapa pejuang paramiliter Suriah mengatakan bahwa mereka siap berperang untuk Rusia di Ukraina.
Veteran perang Suriah siap untuk berperang mendukung sekutu mereka, Rusia. Namun, dua komandan paramiliter Suriah mengatakan belum menerima instruksi.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (20/3/2022) Nabil Abdallah, seorang komandan di paramiliter Pasukan Pertahanan Nasional (NDF), mengatakan dia siap menggunakan keahlian dalam pertempuran perkotaan yang diperoleh selama perang Suriah untuk membantu Rusia.
"Begitu kami mendapat instruksi dari pemimpin Suriah dan Rusia, kami akan memerangi perang yang benar ini," kata Abdallah pada, berbicara kepada Reuters melalui telepon dari kota Suqaylabiyah di Suriah
Adapun sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi lampu hijau bagi 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah untuk ditempatkan di Ukraina.
"Kami tidak takut perang ini dan siap untuk itu begitu instruksi datang untuk pergi dan bergabung. Kami akan menunjukkan kepada mereka apa yang tidak pernah mereka lihat, Kami akan mengobarkan perang jalanan dan (menerapkan) taktik yang kami peroleh selama pertempuran kami yang mengalahkan teroris di Suriah," tambahnya.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi kabar apakah Rusia bermaksud mengeluarkan instruksi bagi para pejuang NDF untuk dikerahkan atau apakah mereka telah direkrut.
Suriah adalah sekutu terdekat Rusia di Timur Tengah, dan intervensi Moskow dalam perang Suriah pada 2015 terbukti membantu Presiden Bashar al-Assad mengalahkan pasukan pemberontak di negara tersebut.
NDF muncul dari milisi pro-Assad di awal perang Suriah dan bertempur dalam serangan yang merebut beberapa kantong pemberontak, dengan dukungan udara Rusia.
Para ahli di Suriah mengatakan, kumpulan rekrutmen ini berpotensi besar untuk Rusia jika perang Ukraina berlarut-larut.
Komandan NDF kedua, Simon Wakeel dari kota terdekat Mharda, juga mengatakan kesediaanya untuk membantu Rusia.
"Banyak orang kami ingin mendaftar untuk bergabung dengan saudara (dan) sekutu Rusia kami, tetapi kami belum menerima instruksi apa pun dari kepemimpinan,” kata Wakeel
"Kami adalah pasukan tambahan yang berjuang bersama tentara dan dengan sekutu Rusia kami. Kami menghancurkan teroris yang mengobarkan perang di Suriah," tambah Wakeel
Sebelumnya pada 11 Maret, Putin mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia bahwa jika orang-orang dari Timur Tengah ingin datang ke Ukraina atas kemauan mereka sendiri, dan bukan untuk uang, maka Rusia harus membantu mereka menuju zona konflik.
Pernyataan Putin muncul setelah Ukraina mengumumkan pada 3 Maret bahwa lebih dari 16.000 orang asing telah secara sukarela berperang di pihaknya melawan Rusia. Sedangkan, Ukraina telah membentuk "legiun internasional" untuk orang-orang dari luar negeri.
Dua komandan NDF, veteran perang Suriah nyatakan siap perang untuk Rusia di Ukraina. Namun, hingga saat ini mereka belum mendapatkan perintah. (Firas)