Dalam webinar itu, Megawati mengajak ibu-ibu di Indonesia untuk mengolah makanan dengan cara lain selain menggoreng, yakni merebus atau merujak.
Setelah video Mega tersebut langsung disambungkan dengan video budayawan Emha Ainun Najib yang biasa disapa Cak Nun.
Cak Nun seakan membela Mega, dengan mengatakan jangan menyalahkan Mega, namun ada nada sindiran.
"Tapi jangan disalahkan Mbak Mega karena nggak ngerti. Dia nggak punya ilmu untuk memahami soal itu, dia nggak sekolah, dia nggak pernah menjadi manusia biasa seperti Anda," kata Caknun.
Selanjutnya diuraikan bahwa Mega tidak pernah merasakan ngutang, dia dari dulu anak Presiden, hidup di Istana.
"Dia tidak pernah hidup di kampuing-kampung, tidak pernah ngutang, tidak pernah tahu sedihnya tidak bisa bayar sekolah," ujar Cak Nun.
"Sejak kecil beliau itu anak Presiden, tinggalnya di Istana. Jadi nggak ono critane Presiden utang, itu gak ono."
Itulah sebabnya, Emha atau Cak Nun minta masyarakat agar tidak menuntut Mega untuk mengerti hal itu, karena memang tidak mengerti.
"Nah, Anda jangan menuntut Bu Mega mengerti itu, wong tidak ngerti kok. Ojo diuring-uring (dimarah-marahi)," katanya.
Setelah dicek faktanya, ada petunjuk dari netizen yang memberi tanggapan balik pada tagar Bu Mega di twitter, yakni dari akun @ardeks
"Ada yg menggabungkan video Bu Mega ngomongin minyak goreng dg video Cak Nun lalu dibuat seolah2 bermusuhan. Yg ikut maiyah pasti tahu Cak Nun tdk bisa memusuhi/menyerang org, meski sering dimusuhi. Sindiran Cak Nun didasarkan atas cintanya kpd org kecil & kepada yg disindir."
Dalam pengecekan fakta, ternyata satu frame video itu terdiri dari video berbeda. Pertama video pernyataan Megawati, yang disampaikan di webinar, Jumat, 18 Maret 2022.