JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 20 pembalap MotoGP telah melakukan parade konvoi, di Jakarta, pada Rabu (16/3/2022). Namun, ada satu hal yang menarik dari parade tersebut.
Diketahui, parade tersebut merupakan rangkaian dari gelaran MotoGP Mandalika sekaligus sambutan dari MotoGP yang baru hadir kembali ke Indonesia setelah 25 tahun absen.
Motor yang digunakan dua pembalap Repsol Honda, yakni Marc Marquez dan Pol Espargaro merupakan motor kloningan dari RC213V yang mereka gunakan setiap balapan. Bedanya, motor itu merupakan versi “jalanan” dari RC213V MotoGP.
Diketahui, motor tersebut jenis Honda RC213V-S. Kode “S” merupakan singkatan dari “street” yang artinya jalanan. Motor ini merupakan motor yang setara dengan tunggangan yang biasa digunakan pembalap Repsol Honda di MotoGP dan diproduksi terbatas.
Dilansir dari situs www.rc213v-s.com, Honda RC213V-S dibekali mesin berkapasitas 999cc tipe Liquid Cooled 4 katup DOHC, dengan konfigurasi mesin V4. Dengan mesin tersebut, daya yang dihasilkan bisa lebih dari 215 PS pada 13.000 rpm dengan torsi 118Nm pada 10500 rpm.
Selain itu, motor ini dilengkapi engine brake control, traction control dan lain-lain. Traction control atau control traksi merupakan fitur yang berfungsi menjaga perputaran roda belakang agar tidak kehilangan traksi ketika melintas di jalan yang licin akibat pasir atau hujan.
Perbedaan RC213V-S yang mencolok dari RC213V versi MotoGP adalah adanya penambahan komponen seperti lampu depan dan belakang, lampu sein depan dan belakang, lampu dan tempat penyangga untuk pelat nomor kendaraan, spion, klakson, dan standar samping.
Parah! Bertahun-tahun Jalanan Rusak Terbengkalai, Truk Klinker di Lebak Sampai Terguling
Dengan spesifikasi yang tertera di atas, jelas motor tersebut merupakan motor yang hampir setara dengan motor prototipe MotoGP. Harganya pun sangat fantastis, mencapai Rp 7 miliar untuk harga pasaran di Indonesia.
Pantas saja, motor yang digunakan Marc Marquez dan Pol Espargaro saat parade di Jakarta terlihat berbeda dengan pembalap lain yang hanya memakai motor massal biasa. (Muchammad Yazid)
