ADVERTISEMENT

Prof Wiku Sayangkan Terus Terjadi Penurunan Orang yang Dites Covid-19

Jumat, 18 Maret 2022 10:59 WIB

Share
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto/Satgas)
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto/Satgas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyayangkan terus  terjadinya penurunan jumlah orang yang menjalani testing Covid-19. 

"Sejak minggu ketiga Februari hingga kini. Harus diwaspadai, penurunan ini berdampak pada penurunan data kasus yang semu. Sehingga, berpotensi meningkatkan jumlah orang positif yang tidak teridentifikasi," papar Wiku dalam keterangannya di Graha BNPB, Kamis sore (17/3/2022) yang disiarkan secara virtual. 

Wiku mengakui meskipun angka testing masih menenuhi target Badan Kesehatan Dunia, atau WHO dengan jumlah orang dites per minggunya, namun angkanya turun hingga 52% dari puncak. 

"Turunnya testing ini perlu menjadi kewaspadaan kita bersama. Sebab hanya dengan dites kita dapat membedakan orang positif dan tidak," Wiku menekankan. 

Maka dari itu, Wiku kembali menekankan pentingnya tiga  tanggung jawab utama dan kesadaran masyarakat sebagai kunci pengendalian kasus. 

Pertama, disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Hal ini harus diperkuat, mengingat turunnya testing mempengaruhi kemampuan membedakan orang positif apalagi kasus tanpa gejala.

Ketidaktaatan dapat menjadikan seseorang sebagai sumber penularan, apalagi terhadap kelompok rentan. Faktanya dari hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2022, menyatakan ketidakpatuhan masyarakat dengan alasan jenuh (61,2%), tidak nyaman (46%), merasa situasi sudah aman (32%), yakin tidak tertular (24,2%), tidak ada sanksi (22,7%), dan lainnya. 

Padahal, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, adalah hal paling mudah, murah, dan efektif yang dapat dilakukan setiap individu. Serta dapat menjaga kasus tetap rendah dan mempertahankan produktivitas ekonomi.

Kedua, kesadaran tinggi untuk dites. Rendahnya angka testing saat ini akibat minimnya kesadaran masyarakat. Hasil survey BPS juga, menyatakan alasan utama masyarakat melakukan tes karena program kantor (51%), persyaratan perjalanan (38,1%), dan program tracing (23,3%). Hanya 18,7% responden karena merasa tidak sehat.

Tanpa kesadaran yang tinggi, bukan tidak mungkin orang positif berbaur dan menulari lebih banyak orang, termasuk kelompok rentan. Untuk itu, masyarakat disarankan tes Covid-19 apabila merasa bergejala, atau selepas beraktivitas dengan risiko penularan tinggi. Seperti perjalanan jarak jauh dan kunjungan ke tempat keramaian dengan interaksi intens.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT