ADVERTISEMENT

Kalau Ditagih Nembak Terus, Tar, Tar, Tar…!

Jumat, 18 Maret 2022 07:30 WIB

Share
Kartun Sental-Sentil: Kalau Ditagih Nembak Terus, Tar, Tar, Tar…! (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Sental-Sentil: Kalau Ditagih Nembak Terus, Tar, Tar, Tar…! (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERING dengar ya,orang berkata, kalau ditagih nembak mulu, tar, tar, tar!. Ya, artinya ‘tar’ itu adalah asal kata dari entar, sebentar atau nanti. Jadi,minta tempo atau waktu untuk membayar tagihan.

Itu adalah kisah jaman dulu, ketika masyarakat bawah masih membeli secara kredit rumahan. Misalnya, kredit panci, penggorengan dan alat rumah tangga lainnya. Nah, kalau ditagih si tukang kredit, kebetulan yang punya utang nggak punya duit akan menjawab; ’Tar, tar, tar!

Lalu si tukang kredit pun bicara, “nembak mulu!”

Itu sering terjadi, pada masanya, dan ya aman-aman saja. Si pemberi utang, pun santai saja, ketika ada yang minta kredit barang ya diberikan lagi tanpa curiga, atau marah membabi buta, seperti yang terjadi di zaman now. Lihat saja sering terjadi antara si pemberi kredit dan pembeli yang sering bemasalah.

Ini bisa saja terjadi karena, nggak seperti dulu. Si tukang kredit tak pernah bersungut-sungut atau main paksa. Misalnya, mereka akan mengambil barangnya, seperti panci, penggorengan dan piring dari dapur yang punya utang. Nggak begitu.

Nah,sekarang yang terjadi kan beda. Si penagih main paksa,dengan menyewa orang yang disebut debt collector dengan beringas menyita barang, motor atau mobil dari dagangan konsumen. Paksa memaksa inilah yang bikin jadi insiden, yang berujung,bukan sekadar adu mulut tapi bisa jadi adu jotos, yang menimbulkan korban di kedua belah pihak.

Misalnya, contoh seorang aggota TNI dikeroyok oleh puluhan debt collector. Belakangan diketahui anggota ini sedang menolong pemilik mobil ke rumah sakit. Oleh sebab itu polisi pun kerja keras mengamankan para debt collector yang brutal tersebut. 

 

Lihat juga video “Heboh! Satu Lagi Rumah Milik Indra Kenz Disita Polisi”. (youtube/poskota tv)

Nah, bayangkan para penagih ini benar-benar seperti punya nyali rangkap, anggota TNI saja dilawan. Bagaimana dengan masyarakat sipil?

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT