Imbas Harga Minyak Goreng Mahal, Pedagang Warteg Naikkan Harga Menu Makanan

Jumat, 18 Maret 2022 19:29 WIB

Share
Sebuah warteg di Matraman, Jakarta Timur (ardhi)
Sebuah warteg di Matraman, Jakarta Timur (ardhi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pedagang Warung Tegal (Warteg) yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menaikkan harga menu makanan yang penyajiannya membutuhkan minyak goreng.

Ketua Kowantara, Mukroni menuturkan kenaikan harga ini lantaran mahalnya harga minyak goreng kemasan selepas pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) pada Rabu (16/3/2022).

"Untuk gorengan naik dari Rp1.000 ke Rp 2.000 ribu, tapi (ukuran) tempenya agak besar. Ada (pedagang) yang sudah mulai hari ini," ucap Mukroni kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).

Para pedagang Warteg terpaksa menaikkan harga, sebab mereka harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli minyak goreng guna menyajikan aneka jenis makanan.

Setelah HET dicabut pemerintah, harga minyak goreng kemasan melonjak di kisaran Rp24 ribu per liter. Harganya bisa lebih mahal karena tergantung pada masing-masing merek.

"Ini memang kita menyayangkan ya, karena tiba-tiba juga ini ada kenaikan harga ekonomis. Tapi kita juga tidak mungkin menentang kebijakan pemerintah," ucapnya.
Menurut Mukroni, kenaikan harga menu yang penyajiannya ada proses menggoreng, bakal berlaku bertahap agar tak memberatkan daya beli masyarakat.

Sebelumnya, rencana kenaikan harga di Warteg ini sudah mencuat sejak akhir tahun 2021 lalu, ketika harga minyak goreng dan sejumlah jenis cabai melonjak dan dikeluhkan warga

"Ya (kenaikan) sekitar 5 sampai 10 persenlah. Seperti tempe tahu dan yang goreng-gorengan, kita nanti akan menyesuaikan dengan harga bahan baku jadi itu yang kita nanti lakukan," terangnya.

Sebagai informasi, pada 19 Januari 2022 pemerintah menetapkan minyak goreng kemasan satu harga Rp14 ribu per liter dan menyatakan program itu berlangsung selama enam bulan.

Namun pada Rabu (16/3/2022) pemerintah malah mencabut HET, sehingga harga minyak goreng kemasan di minimarket kembali ke harga awal berkisar Rp23.900 per liter.

Halaman
Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Sutarta
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar