ADVERTISEMENT

DLH DKI Kembangkan Kanal Informasi Kualitas Udara di Jakarta 

Jumat, 18 Maret 2022 15:47 WIB

Share
DLH DKI Jakarta terus mengembangkan fitur kanal informasi data kualitas udara di Ibu Kota melalui website Jakarta Rendah Emisi. (foto: ist)
DLH DKI Jakarta terus mengembangkan fitur kanal informasi data kualitas udara di Ibu Kota melalui website Jakarta Rendah Emisi. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terus mengembangkan fitur kanal informasi data kualitas udara di Ibu Kota melalui website Jakarta Rendah Emisi.

Kanal informasi data kualitas udara tersebut menggabungkan data dari seluruh alat pemantau yang ada di Jakarta. 

Dengan website tersebut nantinya masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait kualitas udara di sekitarnya.

“Masyarakat bisa mendapatkan data kualitas udara yang berada di dekat mereka tanpa melihat dari berbagai kanal yang berbeda,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, Jumat 18 Maret 2022.

Ke depannya, lanjut Asep, fitur ini diharapkan mampu menyatukan seluruh data kualitas udara dari alat pemantau yang ada di Jakarta.

Fitur baru dalam website ini menunjukkan data kualitas udara yang terdiri dari polutan particulate matter (PM2.5, PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NOx), Karbon Dioksida (CO), dan ozon (O3).

Fitur tersebut nantinya bisa membantu masyarakat untuk mendapat informasi tentang tingkat polusi di sekitarnya secara real-time.

Data kualitas udara didapatkan dari Air Quality Monitoring System (AQMS) yang dipasang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan dua metode yaitu metode aktif otomatis dan passive sampler.

Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) otomatis ditempatkan pada lima lokasi strategis seperti dan bekerja secara kontinyu (24 jam) untuk menghitung konsentrasi polutan. 

Kelima lokasi tersebut merepresentasikan penggunaan lahan dan wilayah administratif, yaitu untuk wilayah pusat kota (Pusat Kota) kawasan komersial (Kelapa Gading, Lubang Buaya dan Kebun Jeruk), dan pemukiman (Jagakarsa).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT