JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terus mengembangkan fitur kanal informasi data kualitas udara di Ibu Kota melalui website Jakarta Rendah Emisi.
Kanal informasi data kualitas udara tersebut menggabungkan data dari seluruh alat pemantau yang ada di Jakarta.
Dengan website tersebut nantinya masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait kualitas udara di sekitarnya.
“Masyarakat bisa mendapatkan data kualitas udara yang berada di dekat mereka tanpa melihat dari berbagai kanal yang berbeda,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, Jumat 18 Maret 2022.
Ke depannya, lanjut Asep, fitur ini diharapkan mampu menyatukan seluruh data kualitas udara dari alat pemantau yang ada di Jakarta.
Fitur baru dalam website ini menunjukkan data kualitas udara yang terdiri dari polutan particulate matter (PM2.5, PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NOx), Karbon Dioksida (CO), dan ozon (O3).
Fitur tersebut nantinya bisa membantu masyarakat untuk mendapat informasi tentang tingkat polusi di sekitarnya secara real-time.
Data kualitas udara didapatkan dari Air Quality Monitoring System (AQMS) yang dipasang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan dua metode yaitu metode aktif otomatis dan passive sampler.
Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) otomatis ditempatkan pada lima lokasi strategis seperti dan bekerja secara kontinyu (24 jam) untuk menghitung konsentrasi polutan.
Kelima lokasi tersebut merepresentasikan penggunaan lahan dan wilayah administratif, yaitu untuk wilayah pusat kota (Pusat Kota) kawasan komersial (Kelapa Gading, Lubang Buaya dan Kebun Jeruk), dan pemukiman (Jagakarsa).
"Selain itu, Jakarta Rendah Emisi juga menyediakan data dari stasiun pemantau yang dioperasikan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (Hang Jebat dan Tugu Tani), dan KLHK (Gelora Bung Karno)," lanjutnya.