ADVERTISEMENT

Pertemuan Cak Imin dengan KPU-Bawaslu Dicurigai untuk Bujuk Penundaan Pemilu

Senin, 14 Maret 2022 11:09 WIB

Share
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Dok. Humas DPR).
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Dok. Humas DPR).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan Pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan 7 Komisioner KPU dan 5 anggota Bawaslu 2022-2027 layak dicurigai.

"Layak dicurigai, karena Cak Imin salah satu motor yang menginginkan pemilu ditunda. Cak Imin dihawatirkan membawa misi untuk mempengaruhi KPU dan Bawaslu agar turut serta  dalam menunda pemilu," kata Jamil kepada Poskota, Senin (14/3/2022).

Tujuh komisioner KPU dan lima anggota Bawaslu untuk masa jabatan 2022-2027 terpilih sebelumnya bertemu dengan Cak Imin.

Hal itu diketahui melalui unggahan foto di Instagram resmi Cak Imin (@cakiminow) pada Jumat (11/3) lalu. Dalam unggahan itu, terlihat Cak Imin dan 12 orang KPU-Bawaslu beserta 2 orang lainnya duduk dan foto bersama.

"Penting! Kedatangan tamu-tamu penting, pengawal demokrasi yang fair adil dan akuntabel. Para anggota KPU dan Bawaslu, ada yang kenal?," tulis Cak Imin dalam unggahannya.

Sebagai partai pendukung pemerintah, Jamil mengatakan Cak Imin juga memiliki kemampuan menekan KPU dan Bawaslu. 

"Salah satunya menekan anggaran yang diminta KPU dan Bawaslu sehingga tidak dimungkinkan pemilu dilaksanakan 2024," katanya.

Selain itu, Jamil melanjutkan, sangat tak etis dan tak lazim ketua umum partai bertemu komisioner KPU dan anggota Bawaslu. 

Pasalnya, persoalan yang terkait dengan KPU dan Bawaslu seharusnya diselesaikan di Komisi II DPR RI, bukan pimpinan DPR.

"Jadi, Cak Imin, KPU dan Bawaslu harus menjelaskan secara transparan pertemuan tersebut. Hal itu diperlukan agar kecurigaan masyarakat dapat diminimalkan.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT