ADVERTISEMENT

Jokowi Memulai Membangun IKN Mengingatkan Lakon Babad Alas Wonomarto yang Merupakan Kerajaan Makhluk Halus

Senin, 14 Maret 2022 13:24 WIB

Share
Ilustrasi Titik Nol Ibu Kota Negara (dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi Titik Nol Ibu Kota Negara (dok. Kementerian PUPR)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Alkisah, sekembalinya Pandawa ke Astina setelah lolos dari peristiwa Bale Sigala-gala (baca: Bale Sigolo-golo), Raja Destarata, atas saran Patih Sengkuni memberi bagian wilayah pada Pandawa berupa Hutan Mertani atau Wonomarto.

Usul ini sebenarnya ini hanyalah akal-akalan licik Sengkuni dalam usaha menyingkirkan Pandawa. Hutan mertani merupakan hutan yang sangat angker dan terdapat kerajaan makhluk halus, seperti halnya jin dan siluman. Ini jebakan, dengan harapan Pandawa akan mati saat babad alas Wonomarto.

 

Perjuangan para Pandawa pun dimulai dengan membuka hutan Mertani. Mereka pun harus menghadapi para prajurit jin di bawah pimpinan Arya Dandunwacana. 

Arya Dandunwacana dibantu oleh Detya Sapujagad, Detya Sapulebu, Detya Sapuangin, dan Senapati Perang Negara Mertani. Mereka pun memiliki keahlian dan kemampuannya masing-masing.

Pandawa terus berjuang, Bima dibantu Nakula dan Sadewa. Awalnya mereka pun dapat mengalahkan prajurit Jin. Namun, saat menghadapi Arya Dananjaya, mereka pun mengalami kekalahan karena terjerat Jala Sutra Emas. Mereka kemudian dipenjarakan di Negara Mertani.

Lantas ketiganya mendapat pertolongan dari Arjuna. Berkat khasiat dari ‘Minyak Jayengkaton’ pemberian dari Bagawan Wilawuk, ia pun dapat melihat makhluk dan kerajaan siluman untuk menolong para Pandawa.

 

Berkat Minyak Jayengkaton, mereka dapat membuka tabir rahasia hutan Mertani yang merupakan kerajaan siluman. dan membantu mereka dalam peperangan melalui prajurit Jin untuk mendapatkan Hutan Wonomarto.

Oleh karenanya, prajurit dan kerajaan Jin pun dapat dikalahkan oleh para Pandawa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT