SLOVAKIA, POSKOTA.CO.ID - Klub asal Slovakia, FK Senica dikabarkan mengalami masalah finansial. Klub ini tengah mengalami krisis utang senilai lebih dari Rp15 Miliar.
Manajemen klub diminta untuk segera melunasi utang tersebut sampai tenggat waktu 1 April 2022, jika tidak mereka bisa mendapatkan masalah yang lebih besar.
Patut dipertanyakan juga bagaimana nasib pemain asal Indonesia yang merumput bersama klub tersebut yaitu, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman.
Berikut ini merupakan 7 fakta terbaru keadaan klub yang berjuluk “Záhoráci”.
1. Tunggak gaji pemain
Mengutip surat kabar Sport SK, klub tidak bisa membayar gaji para pemain sejak bulan September 2021. Beberapa investor bisnis yang mendanai klub juga sedang menanggung utang.
2. Tidak diberi akomodasi
Nasib pemain semakin tidak jelas, ketika manajemen Senica memutuskan tidak memberikan akomodasi tim ketika bermain tandang.
Bahkan, klub juga tidak memberikan tempat singgah dan persediaan makanan untuk tim.
3. Direktur FC Senica undur diri
Masalah makin suram ketika David Balda, Direktur klub undur diri dari jabatannya. David merupakan sosok dibalik perekrutan Egy dan Witan ke FC Senica.
4. Posisi pelatih klub kosong
Klub juga ditinggal oleh pelatih kiper, pelatih kebugaran, dan fisioterapis karena masalah badai finansial tadi. Bukan tidak mungkin, satu persatu bagian tim yang lain juga akan pergi dari klub.
Mobil Kijang Hancur Diamuk Masa Akibat Tabrak Lari
5. Diancam pemain hengkang
Krisis finansial yang tidak kunjung usai, Sport SK juga menyebut, terdapat beberapa pemain yang ingin memutus kontrak dari klub di akhir Maret 2022.
6. Klaim finansial aman
Meskipun begitu, manajemen klub mangaku finansial mereka aman karena kehadiran duo penggawa tanah air, Egy dan Witan yang merupakan keuntungan tersendiri bagi FK Senica.
Sejak kehadiran mereka berdua, penjualan jersi dan monetisasi meningkat tajam. Hal ini karena, mereka berdua selalu disorot oleh media sosial Senica.
Berbagai masalah yang dihadapi FK Senica membuat fans bertanya-tanya mengenai nasib klub kecintaan mereka.
FK Senica harus menyelesaikan masalah finansial yang berkaitan dengan lisensi klub sebelum masa tenggat waktu habis.
Lisensi klub merupakan suatu legalitas sebuah klub untuk berkompetisi di Liga Fortuna (liga Slovakia), jika suatu klub tidak memiliki lisensi dipastikan akan mengalami hukuman terjun bebas ke divisi ketiga. (Widaksono Gasta Gasti)