JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Amerika Serikat (AS) bersikeras bahwa mereka tidak mengoperasikan laboratorium kimia atau biologi di Ukraina.
AS telah menolak tuduhan Rusia bahwa mereka telah membantu mengoperasikan "biolab" di Ukraina yang mengembangkan patogen yang sangat berbahaya. Moskow telah mengklaim bahwa Kiev berusaha keras untuk menghancurkan bahan-bahan tersebut dan menutupi kemungkinan pelanggaran Konvensi Senjata Biologis (BWC) 1972.
“Amerika Serikat tidak memiliki atau mengoperasikan laboratorium kimia atau biologi apa pun di Ukraina. AS sepenuhnya mematuhi kewajibannya berdasarkan Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, dan tidak mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, Rabu lalu.
Pejabat AS itu berargumen bahwa Moskow menjalankan program senjata kimia dan biologi aktif, tapi tanpa menyebutkan bukti satu pun dalam pernyataannya.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menggemakan pernyataan Price, juga menuduh Moskow mengatur panggung untuk potensi serangan “bendera palsu”, tuduhan yang sebelumnya dibuat oleh pejabat pemerintah.
"Kita semua harus mewaspadai Rusia yang kemungkinan menggunakan senjata biologi di Ukraina atau untuk membuat operasi bendera palsu menggunakan mereka,” katanya.
Psaki berpendapat bahwa Rusia memiliki rekam jejak menuduh Barat melakukan pelanggaran yang sebenarnya dilakukan oleh Rusia sendiri. Dia menyebut tuduhan terbaru sebagai taktik yang jelas digunakan Rusia untuk membenarkan serangan lanjutan yang terencana, tidak beralasan, dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina.
Bantahan Washington datang beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan penguatan perjanjian senjata biologis internasional dengan menambahkan mekanisme untuk memverifikasi kepatuhan oleh negara-negara anggota.
Militer Rusia mengklaim pada hari Senin (7/3) bahwa pihak berwenang Ukraina secara tergesa-gesa memerintahkan penghancuran patogen berbahaya yang disimpan di laboratorium biologis yang didukung AS di seluruh bekas republik Soviet.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengakui pada hari Selasa (8/3) bahwa Ukraina memiliki "fasilitas penelitian biologis." Berbicara di bawah sumpah dalam sidang Senat, dia mengatakan bahwa para pejabat AS "cukup khawatir" bahwa pasukan Rusia mungkin berusaha untuk menguasai laboratorium, dan "bekerja sama" dengan Kiev untuk mencegah hal ini terjadi.
Moskow menyerang Kiev pada akhir Februari, menyusul kebuntuan selama tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan persyaratan perjanjian damai Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.