UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – PBB melalui kantor hak asasi manusia (OHCHR) mengonfirmasi 564 warga sipil termasuk 41 anak-anak tewas dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berjalan selama 15 hari pada Jumat (11/3/2022) terhitung sejak hari pertamanya.
Dilansir dari Al Jazeera, OHCHR telah mengkonfirmasi kematian 564 warga sipil di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, termasuk 41 anak-anak.
OHCHR menambahkan jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena belum dapat menguatkan laporan dari daerah-daerah di mana pertempuran sengit sedang berlangsung.
“Warga sipil dibunuh dan dilumpuhkan dalam apa yang tampaknya merupakan serangan tanpa pandang bulu, dengan pasukan Rusia menggunakan senjata peledak dengan efek luas di atau dekat daerah berpenduduk,” tulis OHCHR dalam pernyataannya.
“Ini termasuk rudal, peluru artileri berat dan roket, serta serangan udara.” Tambahnya.
Adapun OHCHR juga mempublikasikan laporan ini melalui Twitter @UNHumanRights.
11, 2022🇺🇦#Ukraine: We remain gravely concerned by rising death toll & human suffering from apparent indiscriminate #Russian attacks, which may amount to war crimes. We call for an immediate end to the attacks: https://t.co/kTObk3KelG pic.twitter.com/5l8Ei1MIbs
— UN Human Rights (@UNHumanRights)
“Kami tetap sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah korban tewas & penderitaan manusia dari serangan #Rusia yang tampak membabi buta, yang mungkin merupakan kejahatan perang. Kami menyerukan untuk segera mengakhiri serangan,” tulis OHCHR melalui Twitter @UNHumanRights.
Hingga hari ke-15 invasi Rusia ke Ukraina tercatat 564 warga sipil tewas, termasuk 41 anak-anak. Sementara pertemuan Menteri Luar Negeri kedua negara di Turki pada Kamis (10/3) belum membawa hasil yang jelas. (Firas)