ADVERTISEMENT

Gawat! Termasuk Wilayah Perlintasan Pasukan Rusia, WNI Terjebak di Bunker Pabrik Plastik di Chernihiv Rusia Minta Bantuan

Jumat, 11 Maret 2022 17:34 WIB

Share
Sejumlah WNI terjebak di dalam sebuah bunker pabrik plastik, di Chernihiv, Rusia. (Foto/tangkapanlayartiktok)
Sejumlah WNI terjebak di dalam sebuah bunker pabrik plastik, di Chernihiv, Rusia. (Foto/tangkapanlayartiktok)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CHERNIHIV, POSKOTA.CO.ID – Situasi di Ukraina semakin tidak kondusif. Hal itu membuat Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak di bunker pabrik plastik yang berada di Chernihiv, Ukraina. 

WNI yang terjebak meminta pertolongan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat untuk dievakuasi.

Salah satu WNI, Zulham Ramadhan, 31 tahun, memberikan kabar terbaru mereka melalui video yang dikirimkan melalui laman media sosialnya. 

Pada video tersebut, Zulham mengungkapkan bahwa mereka sangat khawatir dengan kondisi saat ini. Hal itu disebabkan karena kawasan Chernihiv dijadikan perlintasan pasukan pesawat tempur Rusia menuju ibu kota Ukraina, Kiev.

“Namun, kondisi semakin membahayakan buat kami. Kami memohon kepada pemerintah Republik Indonesia untuk membantu disegerakan untuk dievakuasi.” tutur Zulham dalam videonya. 

Adapun WNI yang terjebak dalam bunker tersebut selain Zulham antara lain Amri Abas, Dedi Irawan, M Haris Wahyudi, Iskandar, M Raga Prayuda, Rian Jaya Kesuma dan lainnya.

Duta Besar KBRI Ukraina dan biro Kemenlu, telah melakukan webinar bersama pihak keluarga sembilan WNI, pada Senin (07/03/2022). 

Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Dubes RI LBPP untuk Ukraina, periode 2017-2021, Prof Dr H Yuddy Chrisnandi dan PWI Kota Binjai, Arma Delisa Budi. Dalam webinar itu membahas solusi untuk melakukan evakuasi.

 

Mobil Kijang Hancur Diamuk Masa Akibat Tabrak Lari

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT