Soal Kabar PAN Bakal Masuk Kabinet, Pengamat: Jokowi Ingin Dapat Dukungan Kebijkan yang Dijalankannya

Kamis 10 Mar 2022, 14:57 WIB
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin ungkap tujuan dibuatnya UU MD3, Arteria Dahlan memiliki hak imunitas dan dilindungi undang-undang. (Foto/ig@ujangkomarudin_)

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin ungkap tujuan dibuatnya UU MD3, Arteria Dahlan memiliki hak imunitas dan dilindungi undang-undang. (Foto/ig@ujangkomarudin_)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana perombakan kabinet (Resuffle) yang digadang-gadang akan terjadi pada akhir Maret 2022 ini disebut oleh pengamat Politik Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin sebagai langkah Presiden Jokowi untuk mempertahankan kebijakan yang sudah dijalankan.

Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir muncul wacana Partai Amanat Nasional atau PAN akan masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-Maruf. Bahkan, PAN akan mendapatkan satu kursi Menteri strategis.

"Itu sudah kelihatan kalau Jokowi ingin mendapatkan dukungan terkait kebijakan yang sudah dibuat. Maka masuklah PAN pada perombakan kabinet kali ini,"ujar Ujang saat dihubungi Poskota, Kamis,(10/3).

Lebih lanjut Ujang menjelaskan, jika benar PAN masuk dalam kabinet, maka hal tersebut akan digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan Pendanaan menjelang pemilu 2024 mendatang.

"Kalau masuk dalam kabinet berarti keuntungan bagi PAN bisa mendapatkan pemasukan untuk maju pada pilpres mendatang,"katanya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) dikabarkan bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu membahas reshuffle kabinet.

Namun kabar itu langsung dibantah Zulhas. "Hoak alias tidak benar," kata Zulkifli. (CR)

Berita Terkait

News Update