SPANYOL - Konglomerat Nasser Al-Khelaifi telah memborong pemain-pemain mahal dengan harga triliunan rupiah untuk menciptakan klub Paris Saint-Germain (PSG) menjadi tim hebat.
Namun, kenyataannya, dalam laga Liga Chamlions PSG kembali kandas dan gagal meraih juara. PSG tumbang 1-3 dari Real Madrid di Bernabeu, Kamis dini hari.
Itu pula kira-kira Al-Khelaifi. Dia marah dan ngamuk menyerbu ke bawah dan pergi ke ruang ganti wasit. Presiden PSG sangat tidak senang.
Kemarahan Al-Khelaifi memuncak di Estadio Santiago Bernabeu pada Rabu malam setelah kekalahan terakhir PSG di kompetisi Eropa.
Sebab, PSG secara total sudah sempat ungg agregat 2-0 setelah Kylian Mbappe mencetak gol. Namun keunggulan itu hancur setelah hat-trick Karim Benzema di babak kedua membuat Real Madrid menyingkirkan PSG dari Liga Champions.
Setelah memimpin dan terlihat nyaman sebagian besar berkat Kylian Mbappe, tim Ligue 1 menyerah sekali lagi melawan tim Spanyol.
Seperti laporan Monica Marchante dari Movistar, Al-Khelaifi menyerbu turun dari tempat duduknya setelah peluit berbunyi dan pergi mencari ruang ganti ofisial untuk meprotes tentang hal yang tidak dia sukai selama pertandingan.
Al-Khelaifi dibiarkan, dia berwajah merah. Maka, akhirnya menyerbu ke kantor Mejia Davila, seorang delegasi Real Madrid.
Al-Khelaifi ngamuk. Dia kemudian harus dikeluarkan dengan susah payah.
Diperkirakan Al-Khelaifi tidak senang karena PSG tidak mendapat tendangan bebas ketika Karim Benzema menutup Gianluigi Donnarumma untuk gol pertama Real Madrid. Al-Khelaifi meributkan gol Benzema.
Pochettino Gol Tak Berlakuinmmmmm
Sementara itu, pelatih PSG, Mauricio Pochettino yakin bahwa gol pertama Real Madrid pada Rabu malam seharusnya tidak berlaku.
Karim Benzema memberi tekanan pada Gianluigi Donnarumma saat pemain asal Italia itu melakukan blunder bermain-mainkan bola di dalam kotak penalti.
Akibatnya, bola diserobot Benzema dan dia jatuh yang membuatnya kehilangan penguasaan bola. Benzema pun mencetak gol pertama buat Madrid malam itu.
“Ada perasaan banyak ketidakadilan,” kata Pochettino setelah pertandingan. “Karena gol. Itu jelas pelanggaran dari Benzema terhadap Donnarumma."
Menurutnya, keadaan emosional permainan berubah dan pihaknya terprovokasi. Itu pukulan besar karena menurut dia PSG lebih baik dalam pertandingan ini.
“Kami memiliki yang lebih baik dari 180 menit, tetapi Real Madrid tidak akan rugi saat kedudukan 1-1 dan memberikan segalanya kepada kami.”
Meski Donnarumma dikritik, pelatih asal Argentina itu membela kipernya.
“Itu bukan kesalahan karena itu jelas pelanggaran,” tegas Pochettino. "Saya sudah melihatnya 30 atau 40 kali dari setiap sudut.
“Itu bukan kesalahan, itu pelanggaran," ujarnya.
Detail kecil diperhitungkan dan VAR belum melihat pelanggaran yang menentukan.
"Itu adalah faktor penentu yang memengaruhi suasana hati kedua tim dan stadion. Kami telah memegang kendali." (*/win)