ADVERTISEMENT

Oposisi Pakistan Berupaya Gulingkan Imran Khan karena Pemerintahan yang Buruk

Rabu, 9 Maret 2022 12:42 WIB

Share
Oposisi membutuhkan mayoritas sederhana 172 dan mengatakan hanya membutuhkan 11 suara lagi untuk memaksa Khan keluar. (Foto: AFP).
Oposisi membutuhkan mayoritas sederhana 172 dan mengatakan hanya membutuhkan 11 suara lagi untuk memaksa Khan keluar. (Foto: AFP).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai-partai oposisi Pakistan telah menggerakkan mosi tidak percaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Imran Khan. Mereka menuduhnya salah mengelola ekonomi dan pemerintahan yang buruk sejak mengambil alih kekuasaan pada 2018 lalu.

Dilansir dari TRT, Rabu (9/3/2022), langkah itu dilakukan setelah oposisi, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan (PPP), mengumpulkan ribuan pendukung untuk berdemonstrasi menentang Khan. Hal ini meningkatkan prospek gejolak politik di negara bersenjata nuklir itu.

"Mundur dalam 24 jam dan hadapi kami dalam pemilihan," kata pemimpin PPP Bilawal Bhutto Zardari, putra mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang dibunuh, kepada rapat umum di luar ibu kota Islamabad. 

"Atau bersiaplah untuk langkah tidak percaya diri," tambahnya.

Pihak oposisi kemudian mengajukan permintaan resmi yang mengharuskan Khan untuk mencari mosi percaya parlemen. 

Oposisi membutuhkan mayoritas sederhana 172 dan mengatakan hanya membutuhkan 11 suara lagi untuk memaksa Khan keluar.

"Kami akan mendapatkan lebih dari 172 suara," kata ayah Bilawal Bhutto, Asif Ali Zardari, mantan presiden.

Ketua majelis rendah sekarang harus mengadakan sidang parlemen dalam waktu dua minggu, meskipun bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum pemungutan suara dilakukan.

Adapun Khan, dia bersumpah untuk melawan setiap langkah yang ingin menggulingkannya.

"Apa pun yang mereka lakukan, saya siap untuk itu," katanya dalam sebuah pertemuan di Islamabad.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT