Sejumlah Pihak Sekolah Sebut PTM Terbatas di Tangerang Lebih Longgar

Selasa 08 Mar 2022, 15:58 WIB
Siswi yang mengikuti PTM Terbatas. (foto: poskota/ Iqbal)

Siswi yang mengikuti PTM Terbatas. (foto: poskota/ Iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Menggelar kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Pemerintah Provinisi Banten mengendorkan aturan dari sebelumnya. Kali ini pihak sekolah dapat melakukam ekstrakurikuler di sekolah.

Diketahui saat ini Pemprov Banten melalui Dinas Pendidikan Provinsi Banten telah membolehkan pihak sekolah melakukan PTM Terbatas. Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Nomor 421/0505-Dindikbud/2022.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya mengatakan aturan yang dikeluarkan saat ini tidak berbeda jauh dari aturan sebelumnya. Hanya saja terdapat sedikit pelonggaran.

"Kalau peraturan sebenarnya hampir sama seperti yang lalu-lalu, tapi ada beberapa yang sudah mulai diperbolehkan seperti olahraga, anak-anak sudah boleh," ujarnya, Selasa (8/3/2022).

Kata dia, selain diperbolehkan untuk olahraga, saat ini murid juga diperbolehkan untuk beraktivitas di kantin sekolah. 

"Cuma karena kebetulan kantin lagi direnovasi, anak-anak sudah kami imbau untuk membawa bekal. Kemudian ada ekskul juga sudah mulai dibolehkan, asal jangan berbarengan, misal futsal dan voli jadi satu lapangan. Kami sudah membuat aturan ekskul itu kapan latihannya supaya tidak bentrok saat menggunakan lapangan," ucapnya.

Menurut dia pihak sekolah juga baru hanya diperbolehkan untuk mengisi 50 persen kapasitas saja.

"Masih 50 persen untuk tiap angkatan. Jadi kelas 10 itu 50 persennya, nomor presensi 1-20, minggu besoknya sama. Ini sambil menunggu perkembangan yang katanya nanti bulan April, kalau tidak apa-apa, kita harus 100 persen," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, aturan yang saat ini diberlakukan juga tidak seperti sebelumnya yang jika terdapat kasus Covid 19 sekolah tersebut akan ditutup.

"Sekarang juga kalau ada aturannya yang misal terindikasi covid-19, baik Omicron atau delta, berarti bukan sekolah yang ditutup, melainkan siswanya yang isolasi mandiri," tegasnya.

Dirinya menambahman, di sekolah tersebut terdapat 980 siswa. Dari angka tersebut hanya setengah murid yang diperbolehkan untuk melakukan PTM Terbatas.

Berita Terkait

News Update