ADVERTISEMENT

DPR: Kenaikan Harga BBM Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi Nasional

Minggu, 6 Maret 2022 12:11 WIB

Share
Ilustrasi pengisian BBM. (Foto : bensinkita.com)
Ilustrasi pengisian BBM. (Foto : bensinkita.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Kebijakan pemerintah haruslah pro rakyat. Pemerintah juga harus berani dan punya wibawa dihadapan oligarki maupun kartel komoditas pokok yang bersentuhan dengan perut rakyat,” ujarnya.

Selain itu, Amin juga mendesak Pemerintah meniru Malaysia dalam pengelolaan industri hilir migas. Ia mengaku heran mengapa harga bahan bakar minyak di dalam negeri masih lebih mahal jika dibandingkan dengan harga di negeri tetangga, Malaysia. 

Sebagai contoh, Amin memaparkan, mengacu pada harga evaluasi mingguan di Malaysia per 27 Januari–2 Februari 2022, harga BBM jenis RON 95 dijual dengan harga RM2.05 atau setara dengan Rp7.051 per liter dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia 2 Februari 2022 Rp3.440 per Ringgit Malaysia. Harga itu masih lebih mahal jika dibandingkan dengan harga BBM jenis Pertalite atau RON 90 yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter.

"Logikanya Pertalite kita harganya sudah untung besar jika dibandingkan harga di Malaysia, tapi itu saja masuk kategori BBM bersubsidi," katanya.

Sementara itu, harga BBM jenis RON 97 di Malaysia dijual dengan harga RM3,12 atau Rp10.735 per liter, sedangkan di Indonesia untuk BBM jenis RON 98 atau Pertamax Turbo per 3 Maret 2022 naik dari Rp 13.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. 

“Dan faktanya, walaupun selama pandemi 2020 dan 2021 volume penjualan BBM Pertamina menurun tajam, Pertamina masih untung belasan triliun. Jadi jangan sampai Pertamina  menaikkan BBM bersubsidi disaat rakyat masih sangat terbebani dengan berbagai kenaikan kebutuhan pokok," katanya.(*)

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Muhammad Rio Alfin Pulungan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT