JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kerabat diduga korban pemerkosaan disertai dengan pembunuhan wanita muda bernama Ayu Wulandari (20) di kamar kos kawasan Jakarta Pusat mengungkapkan pribadi korban selama hidup.
Mutia Anggraini (20) teman sekolahnya dulu mengatakan korban merupakan orang yang agak sedikit cerewet, namun mempunyai kepribadian yang pendiam.
"Kalau lagi sama temen-temen dia (korban) cerewet, heboh. Tapi sebenernya dia pendiam, apalagi kalo sama orang baru," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Jumat (4/3/2022).
Mutia sendiri kaget mendengar kabar temannya, telah meninggal dunia.
Pertama kali informasi korban meninggal didapat dari temannya yang memang tinggal di dekat lokasi.
"Dapat kabar dari teman, rumahnya emang di dekat sini. Saya kaget kan terus saya langsung samperin ke sini," paparnya.
Terpisah, warga disekitar lokasi, Irma mengatakan korban diketahui kurang lebih sudab satu tahun tinggal di kos tersebut.
Selama berada di lingkungan sekitar, korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam, bahkan jarang sekali berinteraksi dengan warga.
"Gak pernah ngobrol sama warga. Mungkin dia (korban) sibuk kerja kali ya karena memang kalo ke sini (kos) itu pasti malem pulang kerja," paparnya.
Sebelumnya, seorang wanita bernama Ayu Wulandari (20) ditemukan tewas di dalam kamar kos di Jalan Mangga Besar 12 RT001 RW003, Mangga Dua Selatan, Mangga Besar, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2022).
Menurut saksi di sekitar lokasi, Irma (29) mengatakan korban ditemukan tewas di dalam kamar kos sekitar pukul 3 sore. Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya.
"Awalnya kakaknya masuk kamar, terus udah ngeliat korban terlentang," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Jumat.
Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlentang dengan posisi baju diatas payudara dan tidak memakai celana.
Sementara bagian bawahnya nampak ditutupi dengan kain sarung.
Menurut Irma, dari tubuh korban nampak ada beberapa luka lebam yakni pada bagian jari, leher dan juga pipi.
"Pas pertama kali ditemuin kakanya itu masih kayak nafas gitu, terus kakaknya keluar minta bantuan pas masuk lagi udah ga ada (nyawanya)," jelasnya.
Irma menjelaskan, korban tinggal seorang diri di kamar kos tersebut.
Biasanya, korban selalu bersama kekasihnya, untuk mengantar korban pulang bekerja.
Bahkan, sebelum kejadian pada malam harinya, korban diantar oleh kekasihnya pulang kerja.
Namun saat itu kekasihnya tidak mampir ke kos dan langsung pulang.
"Semalem pacarnya sempat nganterin korban pulang kerja, tapi kayaknya gak masuk kamar kos dia langsung pulang," ungkapnya.
Masih dengan Irma, korban yang bekerja di salah satu perusahaan tersebut kerap diantar pulang oleh pacarnya malam hari.
Menurut Irma, korban diduga menjadi telah menjadi korban pemerkosaan disertai dengan pembunuhan.
Lihat juga video “Jelang Street Race di Ancol, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Perbaiki Sarana”. (youtube/poskota tv)
Hal tersebut diperkuat dengan adanya luka lebam dan juga kondisi korban berpakaian terbuka.
"Kayanya sih habis diperkosa terus dibunuh. Tapi saya gak tau siapa, apa pacarnya yang ngelakuin atau bukan," tuturnya.
Ditambahkan Irma, saat ditemukan ponsel milik korban tidak ada korban. Bahkan sang kakak mencoba menghubungi nomor korban namun sudah tidak aktif.
"Hapenya ga ada. Kakaknya udah telponin tapi gak aktif nomornya," tambahnya. (pandi)