Sekadar Ikutan Ngomong Sejarah

MASYARAKAT Indonesia paham, jika pada bulan Maret penuh dengan hari sejarah. Dari awal bulan saja, misalnya, 1 Maret 1946 ada serangan umum mengusir penjajah, di Yogyakarta.

11 Maret 1966, atau yang dikenal dengan Supersemar itu di antaranya sejarah yang perlu diketahui, diingat dan dipahami oleh generasi bangsa ini.

”Pokoknya jangan sampai melupakan sejarah. Jasmerah, kata Bung Karno!” ujar sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.

Bang Jalil hanya mengiyakan. Bagi dia, ya bukannya nggak mau ingat soal Jasmerah, tapi kayaknya dia lagi pusing tujuh keliling memikirkan soal ekonomi rumah tangganya.

“Lagi nggak sempat mikir, Pak. Buat kami sih yang penting punya uang belanja. Bukan di bulan Maret saja, tapi setiap bulan dari Januari sampai Desember!” celetuk istri Bang Jalil.

“O,betul Ibu. Saya hanya sekadar melihat catatan sejarah saja,” kata sahabat yang merasa nggak enak. Karena lagi kondisi kayak begini ngapain juga ngurusi hal-hal yang lain?

Sekali lagi, Bang Jalil hanya mengiyakan, baik komentar dari sahabat atau sang istri. Dia lebih suka diam. Dalam kondisi seperti sekarang ini, nggak mau dia buka suara, atau ngomong banyak. Bahkan tetangganya saja agak heran melihat sifat Bang Jalil belakangan ini yang agak pendiam.

“Ya, betul, saya lagi nggak mau ngomong takut salah.Bayangkan saja, tuh menteri saja dihujat gegara keliru bicara!” kata Bang Jalil pada tetangganya.

“Kalau begitu ya ngomong yang baik dan benar,Pak,” ujar sahabat.

“Saya mau bicara yang baik dan benar,” kata sang istri. "Harga sembako pada naik, minyak goreng, cabe, tahu tempe, daging,ikan asin naik, gas juga naik!” ujar sang istri.