Putin Tuduh Ukraina Menggunakan Warga Sipil Sebagai Perisai Manusia

Jumat 04 Mar 2022, 18:32 WIB
Putin menuduh Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, (Foto: Twitter/@KremlinRussia_E)

Putin menuduh Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, (Foto: Twitter/@KremlinRussia_E)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin menuduh Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Putin menyebut Ukraina menempatkan mortir, tank, dan Meriam mereka di wilayah pemukiman. Dia juga menuduh bahwa ada siswa India yang disandera.

Dilansir dari Republicworld.com, Putin juga mengatakan bahwa Rusia akan mengizinkan orang asing pindah ke lokasi yang lebih aman.

 

"Mereka (Ukraina) menempatkan mortir, tank, dan meriam mereka di daerah pemukiman dan menawan warga asing. Mereka menahan lebih dari 3000 warga India di sebuah stasiun. Mereka menahan tawanan," kata Putin, dikutip dari kantor berita India, Republic World pada Jumat (4/3/2022).

Putin juga memberikan penghormatan pada tantara yang tewas di Ukraina. Dia menegaskan bahwa semua anggota keluarga para tantara yang tewas akan mendapatkan kompensasi.

Tidak hanya anggota keluarga para tantara yang tewas, Rusia juga akan memberikan kompensasi pada korban luka. Putin menyebutkan bahwa hal ini telah disebutkan dalam hukum di Rusia.

 

Operasi militer khusus di Ukraina, menurut Putin, berjalan sesuai rencana dan semua tugas berhasil dilaksanakan.

Dia juga menyebutkan bahwa tantara Rusia berusaha untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Ukraina.

"Tentara kami berjuang dengan gigih, dengan pemahaman penuh tentang keadilan tujuan mereka, bahkan setelah terluka, mereka tetap dalam formasi, mengorbankan diri mereka sendiri, untuk menyelamatkan rekan dan warga sipil," kata Putin.

 

Pidato Putin ini datang pada saat negosiasi damai sedang berlangsung antara delegasi Rusia dan Ukraina di dekat perbatasan Polandia. Ini adalah pembicaraan putaran kedua antara kedua negara.

Diketahui perang Rusia Ukraina telah berlangsung selama delapan hari, terhitung sejak invasi pertama pada 24 Februari 2022. Rusia mengatakan mereka hanya menargetkan infrastruktur militer dan tidak mengincar daerah pemukiman. (Firas)

Berita Terkait
News Update