Pasukan Rusia Tembak Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Putin Tuduh Ukraina Gunakan Warga Sipil Jadi Tameng

Jumat 04 Mar 2022, 09:17 WIB
Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi. (Foto: Twitter/@CodeZ)

Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi. (Foto: Twitter/@CodeZ)

UKRAINA - Dalam pidato Kamis malam, Vladimir Putin mengklaim, pasukan Rusia melepaskan tembakan di sebuah kota kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa setelah memasukinya dengan tank.

Pertempuran sengit telah berkecamuk hampir sepanjang hari di sekitar pabrik Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.

Terkait serangan Rusia ke Uklraina, Vladimir Putin mengklaim Ukraina menggunakan warga sipil dan orang asing sebagai perisai manusia, sementara pasukannya mengebom daerah-daerah berpenduduk padat.

Klaim itu menyusul satu hari serangan lanjutan di kota-kota termasuk Kiev dan Kharkiv, yang telah mengalami kerusakan parah.

Kota Kherson telah diambil oleh pasukan Rusia tetapi di tempat lain para penyerbu telah bertemu dengan perlawanan sengit dari Ukraina.

Negosiasi dimulai antara pihak Rusia dan Ukraina sekitar pukul 3 sore GMT, dengan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga yang disepakati pada pukul 17:30.

Sebelumnya hari ini serangan udara di sebuah blok apartemen di Chernihiv menewaskan 22 warga sipil.

Vladimir Putin mengklaim pasukan Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Menurut media Barat hal ini sebagai kebohongan Putin.

Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa operasi militer Moskow di Ukraina berjalan sesuai rencana dan memuji tentaranya sebagai pahlawan.

Dalam komentar yang disiarkan televisi, Putin membuat serangkaian tuduhan terhadap pasukan pertahanan yang tidak dia berikan bukti, termasuk bahwa mereka menyandera warga asing dan menggunakan perisai manusia.

Keyakinan Putin dalamperang ini muncul meskipun laporan menunjukkan intel menunjukkan dia berencana untuk mengambil Kiev dalam waktu 48 jam, tetapi seminggu kemudian pasukannya masih terus menahan diri dari ibukota.

Berita Terkait
News Update